Ledi Azwar Otak dari Kaburnya 24 Tahanan di LPKA Batanghari Sempat Curi Kunci Sel, Kapolda Jambi Turun ke Lokasi
Kapolda jambi, Irjen Albertus R Wibowo (Foto: ANTARA/HO)

Bagikan:

JAMBI - Kapolda Jambi Irjen Albertus R Wibowo meninjau langsung Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) di Desa Sungai Buluh, Kecamatan Muarabulian, Kabupaten Batanghari, Provinsi Jambi. Kunjungan ini dilakukan menyusul kaburnya 24 tahanan titipan Polres Batanghari.

"Saat ini sudah satu tahanan yang menyerahkan diri," kata Kabid Humas Polda Jambi, Kombes Mulya Prianto melalui keterangan tertulis dilansir dari Antara, Senin, 15 November. 

Penitipan 24 tahanan dilakukan karena Gedung Polres Batanghari sedang dibangun. Mulya Prianto memastikan, pihaknya telah diterjunkan untuk mengejar para tahanan yang kabur.

"Untuk perkembangan selanjutnya akan disampaikan lagi nanti setelah ada hasil pengecekan dari Pak Kapolda di lapangan," kata Prianto.

Data dari laporan Polres Batanghari, Jambi, kejadian bermula pada Minggu 14 November 2021 sekitar pukul 21.30 WIB saat petugas piket penjagaan memeriksa sel tahanan.

Sekitar pukul 22.00 WIB salah satu tahanan, Ledi Azwar, sebagai otak pelaku mengambil balok kayu dari kamar mandi, kemudian mencongkel salah satu besi behel jendela ruang tahanan yang dia huni sehingga besi itu patah dan lepas dari rangka teralis.

Kemudian Azwar mencoba untuk menyiasati besi itu terpasang kembali dirangka dengan mengikat menggunakan tali agar tidak diketahui petugas jaga dan mengatur siasat dengan tahanan lain agar mau melarikan diri secara bersama-sama sekitar pukul 24.00 WIB.

Satu tahanan memanggil nama salah satu petugas jaga dari arah dalam ruang sel, namun tidak ada jawaban dari petugas. Peluang itulah yang digunakan Azwar dan tahanan lainnya untuk membuka kembali besi yang tadi terikat tali.

Kemudian mereka keluar dari ruang tahanan melalui lobang atau celah jendela yang berhasil dia buka dan berhasil mengeluarkan badannya sehingga berpindah tempat keluar ruang tahanan atau lorong selasar.

Selanjutnya yang bersangkutan diduga juga telah mematikan kamera pengintai dengan mencabut kabel dari sambungan listrik yang mengakibatkan layar monitor amti. 

Azwar diduga berusaha mencari kunci pintu sel tahanan yang digantung di salah satu jendela ruang jaga.

Setelah berhasil menemukan kunci, Azwar membuka tiga pintu sel tahanan yang berisi total 24 orang. Atas komando dari tahana bernama Amin seluruh tahanan akhirnya bersama-sama melarikan diri melewati pintu penjagaan yang tidak ada petugasnya, memanjat dinding bangunan setinggi 2,5 meter.

Mereka para tahanan itu memanjat dinding ke dua dan akhirnya memanjat dinding pagar LPKA sekira tinggi empat meter dengan menggunakan beberapa kain sarung yang diikat menjadi satu untuk sebagai tali, kemudian ke -4 orang tersebut berhasil melarikan diri ke arah perkebunan belakang atau samping kanan lapas tersebut.

Saat ini jajaran Polres Batanghari masih mengejar mereka dan salah satu tahanan, Rahmat Dwi Putra, menyerahkan diri hanya 1,5 jam setelah dia bisa kabur. Ia melapor kepada petugas jaga di pintu utama LP itu.