Bagikan:

TANJUNGPINANG - Rob melanda sejumlah kawasan pesisir Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) hingga merendam sejumlah permukiman warga setempat.

Salah satunya di kawasan Pelantar II Tanjungpinang. 

"Banjir rob sudah terjadi sejak Kamis dan masih berlanjut sampai hari ini," kata Joko, salah seorang penjaga toko sembako di Pelantar II Tanjungpinang di Kota Tanjungpinang, Antara, Jumat, 3 Januari. 

Di Pelantar II Tanjungpinang, rob merendam ruas jalan dengan ketinggian betis orang dewasa, sedangkan beberapa kendaraan bermotor roda dua terpaksa balik arah, karena khawatir kendaraan mereka rusak ketika melewati air asin tersebut.

"Banjir rob sempat merembes masuk ke dalam toko. Kondisi seperti terjadi setiap tahunnya," katanya.

Rrob juga terjadi di Jalan Lembah Purnama Tanjungpinang hingga merendam pemukiman warga dan posyandu. Sejumlah warga setempat melakukan antisipasi dengan memindahkan barang-barang berharga, terutama alat elektronik, ke lokasi yang lebih tinggi, sebab khawatir rumah mereka terendam air laut dan perabot rumah tangga menjadi rusak.

"Banjir rob juga memicu sampah dari laut naik darat sehingga mengotori lingkungan warga," ucap seorang warga setempat lainnya, Ali.

Kepala BPBD Tanjungpinang Muhammad Yamin mengimbau masyarakat pesisir lebih waspada terhadap rob guna mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.

Warga diimbau menyelamatkan barang-barang berharga serta mematikan jaringan listrik yang berada di lantai atau mudah terjangkau air laut.

"BPBD siap siaga menerima laporan jika warga membutuhkan pertolongan dampak banjir rob," ucapnya.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan rob melanda sejumlah kawasan pesisir di Kepri sejak 29 Desember 2024 hingga 4 Januari 2025.

Kenaikan pasang air laut ini berdampak gangguan transportasi di sekitar pelabuhan dan pesisir, aktivitas masyarakat, serta kegiatan bongkar muat di pelabuhan.