Bagikan:

JAKARTA - RSUD Serui, Kabupaten Kepulauan Yapen, Papua, membutuhkan dokter spesialis paru untuk menangani dan mengobati 565 orang penderita TBC yang membutuhkan pengobatan berkelanjutan.

Direktur RSUD Serui dr Jhonny Abaa kepada ANTARA, Minggu mengatakan, saat ini memang tercatat 565 orang penderita TBC yang membutuhkan penanganan dokter spesialis.

"Memang rumah sakit ini belum memiliki dokter spesialis paru sehingga warga yang terkena TBC ditangani dokter umum yang berkonsultasi dengan dokter spesialis paru di RSUD Jayapura untuk pemberian obat-obatannya," kata dr Abaa seraya mengaku pengadaan obat dilakukan melalui Dinkes Kepulauan Yapen.

Dari 565 orang yang terkena TBC, tercatat 10 orang diantaranya adalah anak-anak.

Penyebaran TBC diduga melalui droplet udara atau terjangkit dari keluarga atau tetangga yang terkena TBC sehingga diharapkan bila ada yang terkena penyakit tersebut maka penggunaan peralatan makan dan minum wajib dipisahkan untuk menghindari penyebaran virus tersebut.

Ketika ditanya tentang kasus pasien yang resisten terhadap obat, Jhonny Abaa mengatakan, memang ada kasus pasien yang resisten terhadap obat akibat pengobatan yang dilakukan tidak tuntas.

Tercatat sembilan orang pasien yang resisten, kata dr.Jhonny Abaa seraya berharap agar masyarakat yang keluarganya mengidap TBC ikut membantu mengawasi dan mengingatkan mereka minum obat tepat waktu.

"Pasien TBC harus minum obat tepat waktu sesuai dengan resep dokter tanpa putus selama waktu yang ditentukan agar pengobatannya tuntas ," kata Jhonny Abaa, dikutip Antara.