Bagikan:

LEBAK - Petani kakao di Kabupaten Lebak , Banten menyambut positif harga komoditas perkebunan tersebut melambung tinggi hingga menembus harga Rp135 ribu perkilogram.

"Kami merasa senang harga kakao sekarang relatif bagus hingga menembus Rp135 ribu per kilogram dan itu kaki pertama harga tertinggi sepanjang sejarah," kata Mahfud, seorang petani coklat saat ditemui di kios hasil komoditas perkebunan di Pasar Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Minggu.

Harga komoditas kakao kering mencapai Rp135 ribu perkilogram tentu cukup menguntungkan pendapatan petani, dimana harga kakao sebelumnya di bawah Rp100.000 per kilogram. Kenaikan harga kakao hingga menembus Rp135 ribu perkilogram tersebut dipastikan petani menyambut dengan sukacita.

Kemungkinan besar petani lebih bersemangat untuk mengembangkan budi daya tanaman tersebut guna meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat.

"Kami sekarang menjual kakao kering sebanyak 100 kilogram dengan menghasilkan pendapatan Rp135 juta dengan harga Rp135 ribu perkilogram," katanya menjelaskan.

Ahmad (58) seorang petani mengaku pihaknya merasa lega harga kakao kering menembus Rp135 ribu dari sebelumnya di bawah Rp100 ribu perkilogram. Kenaikan harga kakao itu tentu mendorong pendapatan petani meningkat, sehingga dapat membantu ekonomi keluarga.

"Kami menjual kakao kering sebanyak 1 kuintal atau 100 kilogram dapat menghasilkan Rp135 juta," jelasnya.

Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Deni Iskandar mengatakan mengatakan naiknya harga komoditas kakao itu karena permintaan pasar meningkat, sedangkan ketersediaan coklat relatif terbatas.

Saat ini, harga kakao mengikuti pasaran dunia dan pasokan dari Afrika sebagai negara penghasil kakao terbesar di dunia sedang anjlok akibat perubahan iklim sehingga membuat produktivitas pohon kakao di sana turun.

Karena itu, pihaknya minta petani terus mengembangkan budi daya perkebunan tersebut, sebab data tanaman kakao di Kabupaten Lebak tercatat 5.752 hektare dengan produktivitas 2.280 ton.

"Kami berharap ke depannya komoditas kakao itu dapat menjadikan andalan ekonomi petani," katanya