JAKARTA - Lima jurnalis dari stasiun televisi Palestina, Al-Quds Today, tewas pada Kamis akibat serangan udara yang menghantam kendaraan siaran mereka di dekat Rumah Sakit Al-Awda, yang terletak di kamp pengungsi Nuseirat, Gaza.
Menurut laporan dari pejabat setempat dan media lokal, para jurnalis tersebut sedang meliput aktivitas di rumah sakit saat kendaraan siaran mereka, yang jelas bertuliskan "PRESS" dengan huruf besar berwarna merah, menjadi sasaran serangan udara Israel.
Para korban telah diidentifikasi sebagai Fadi Hassouna, Ibrahim al-Sheikh Ali, Mohammed al-Ladah, Faisal Abu al-Qumsan, dan Ayman al-Jadi.
Koresponden Al-Jazeera, Anas Al-Sharif, melaporkan Ayman al-Jadi bahkan sedang menunggu kelahiran anak pertamanya di luar rumah sakit ketika serangan terjadi.
Rekaman video yang beredar memperlihatkan kendaraan mereka terbakar hebat. Regu pertahanan sipil terlihat berusaha memadamkan api dan mengevakuasi jenazah dari lokasi.
Militer Israel mengakui serangan tersebut, dengan klaim target mereka adalah kendaraan yang membawa anggota kelompok Jihad Islam.
“Sebelum serangan dilakukan, berbagai upaya telah dilakukan untuk meminimalkan korban sipil, termasuk penggunaan senjata presisi, pemantauan udara, dan analisis tambahan berdasarkan intelijen,” demikian pernyataan militer Israel melalui platform media sosial X.
VOIR éGALEMENT:
Organisasi Komite Perlindungan Jurnalis (CPJ) mengecam insiden ini dengan keras, menyerukan pertanggungjawaban atas tindakan tersebut.
Serangan yang dilancarkan Israel di Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023 telah menyebabkan hampir 45.400 korban jiwa, sebagian besar di antaranya adalah wanita dan anak-anak.
Bulan lalu, Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant, atas tuduhan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.
Selain itu, Israel juga menghadapi gugatan di Mahkamah Internasional (ICJ) atas dugaan tindakan genosida yang dilakukan di wilayah Gaza.