Bagikan:

JAKARTA - Pemprov DKI Jakarta berencana untuk menghapus layanan Transjakarta koridor 1 dengan rute Blok M-Kota. Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo.

Syafrin menyebut, Transjakarta rute Blok M-Kota akan ditiadakan ketika layanan MRT Jakarta fase 2A yang melanjutkan rute Bundaran HI menuju Kota telah beroperasi secara resmi.

"Untuk MRT Lebak-Bulus sampai dengan kota terbangun, maka untuk layanan koridor 1 Transjakarta dari Blok M sampai dengan kota itu ditiadakan. Mereka akan dialihkan untuk mengisi kekosongan layanan lainnya," kata Syafrin, Jumat, 20 Desember.

Syafrin menuturkan, skenario perubahan layanan angkutan umum massal ini masuk dalam rencana induk transportasi Jakarta yang telah disusun sejak lama. Ke depan, moda transportasi utama di Jakarta adalah angkutan umum berbasis rel.

Saat ini, konstruksi pembangunan MRT Jakarta fase 2A masih berlangsung. Jalur MRT fase 2A membentang sepanjang sekitar 5,8 kilometer dengan enam stasiun bawah tanah (Thamrin, Monas, Harmoni, Sawah Besar, Mangga Besar, Glodok) dan satu stasiun at grade (Kota).

"Jadi artinya akan ada beberapa tahapan untuk dilakukan penyesuaian terhadap angkutan Transjakarta yang keseluruhannya akan menjadi feeder dari angkutan rel yang menjadi backbone-nya layanan angkutan umum masyarakat Jakarta," tambahnya.

Syafrin melanjutkan, layanan-layanan Transjakarta yang kelak rutenya akan berhimpitan dengan angkutan berbasis rel juga akan dialihkan satu per satu, seperti layanan di jalur MRT fase 3 koridor east-west.

"Setelah MRT dari ujung Menteng sampai dengan ke Tomang terbangun. Maka koridor 2, Pulo Gadung sampai dengan ke Harmoni, maupun koridor 3 yang sampai dengan dari Harmoni ke Kalideres, ini akan dilakukan semacam re-routing," ungkap Syafrin.

"Tetapi keseluruhannya akan bertahap untuk dilakukan setelah jaringan angkutan umum masal yang diharapkan menjadi backbone-nya. Itu tersedia dengan baik dan terintegrasi secara utuh," tambahnya.

Begitu juga dengan layanan Mikrotrans atau angkutan kota (angkot) pada sistem JakLingko. Saat ini, ketika angkutan di jaringan utamanya belum memadai, angkutan Mikrotrans langsung masuk ke koridor utamanya.

Tetapi setelah koridor utama terbangun dengan baik, maka rute-rute Mikrotrans hanya akan melayani di sirip-sirip rutenya saja.

"Contohnya sekarang ada layanan Mikrotrans Jak10. Dari kota sampai dengan ke Tanah Abang. Nanti setelah MRT terbangun ke Kota, maka itu akan dilakukan layanan dia tidak langsung masuk ke kawasan Gajah Mada-Hayam Wuruk, tetapi akan dialihkan. Sehingga ini keseluruhannya akan secara bertahap dilakukan penyesuaian," kata Syafrin.