JAKARTA – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus mendalami dugaan kecurangan dalam proses peremajaan kapal yang diakuisisi PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) dari PT Jembatan Nusantara. Pada Selasa, 10 Desember, KPK memeriksa dua saksi terkait kasus ini.
“Kedua saksi hadir, dan penyidik mendalami perbaikan kapal milik PT JN (Jembatan Nusantara) yang diakuisisi oleh ASDP,” ujar Juru Bicara KPK Tessa Mahardhika dalam keterangan tertulisnya, Rabu, 11 Desember.
Dua saksi yang diperiksa adalah Abdul Honi, Kepala Divisi Perbaikan dan Pemeliharaan PT PAL Indonesia, serta Diana Rosa, Direktur PT Industri Kapal Indonesia. Namun, Tessa tidak menjelaskan secara rinci mengenai proses peremajaan tersebut.
Saat ini, KPK tengah mengusut kasus dugaan korupsi kerja sama usaha (KSU) dan akuisisi PT Jembatan Nusantara oleh PT ASDP Indonesia Ferry (Persero). Kerugian negara dalam kasus ini diperkirakan mencapai Rp1,27 triliun, meskipun angka tersebut masih bisa berubah karena proses penghitungan terus dilakukan.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, kerugian ini muncul karena proses akuisisi PT Jembatan Nusantara diduga tidak sesuai aturan. PT ASDP membeli PT Jembatan Nusantara pada Februari 2022 dengan nilai akuisisi mencapai Rp1,3 triliun. Setelah akuisisi, PT ASDP menguasai 100 persen saham PT Jembatan Nusantara beserta 53 kapal yang dikelola perusahaan tersebut.
“Proses pelaksanaan kerja sama usaha dan akuisisi ini tidak memiliki dasar hukum yang jelas,” ungkap salah satu sumber.
BACA JUGA:
Dalam kasus ini, KPK telah menetapkan empat tersangka, meskipun identitas mereka belum diumumkan secara resmi. Mereka adalah Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), Ira Puspadewi; Harry MAC selaku Direktur Perencanaan dan Pengembangan; Yusuf Hadi yang menjabat sebagai Direktur Komersial dan Pelayanan; serta Adjie, pemilik PT Jembatan Nusantara.
KPK juga telah menyita 15 aset tanah dan bangunan milik Adjie dengan nilai ratusan miliar rupiah. Aset-aset tersebut berlokasi di kawasan strategis seperti Pondok Indah, Menteng, Kota Bogor, dan Kota Surabaya.