JAKARTA - Pemimpin kelompok pemberontak Hayat Tahrir al-Sham atau HTS, Abu Mohammed al-Golani, berjanji akan mengejar mantan pejabat senior Pemerintah Suriah atas tuduhan penyiksaan dan kejahatan perang.
Golani mengatakannya sehari setelah pertemuan dengan Perdana Menteri Suriah yang akan lengser Mohammed Al-Jalali tentang pengalihan kekuasaan menyusul penggulingan Presiden Bashar Assad.
"Kami tidak akan ragu untuk meminta pertanggungjawaban para penjahat, pembunuh, perwira keamanan dan militer yang terlibat dalam penyiksaan rakyat Suriah," kata Golani yang sekarang menggunakan nama aslinya Ahmed Al-Sharaa, dalam sebuah pernyataan di Telegram, Selasa 10 Desember, dikutip dari AFP.
Assad melarikan diri dari Suriah saat aliansi mimitan dan kelompok oposisi yang dipimpin HTS menyerbu ibu kota Damaskus, mengakhiri lima dekade rezim yang dipimpinnya pada Minggu 8 Desember.
"Kami akan menawarkan hadiah kepada siapa pun yang memberikan informasi tentang perwira tinggi militer dan keamanan yang terlibat dalam kejahatan perang," katanya.
Dia menambahkan bahwa otoritas baru di Suriah akan mengupayakan pemulangan para pejabat yang telah melarikan diri ke luar negeri.
Suriah diketahui telah dilanda berperang selama lebih dari 13 tahun, keruntuhan pemerintah terjadi dalam hitungan hari dalam serangan kilat yang dipimpin oleh kelompok HTS pimpinan Golani.