Bagikan:

SUKABUMI - Banjir dan tanah longsor melanda sejumlah wilayah di Sukabumi, Jawa Barat, Selasa kemarin. Berdasarkan laporan sebagian warga terisolasi dan akses pemberian bantuan terganggu karena 10 jembatan terputus.

Berdasarkan data sementara yang dihimpun Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB dari laporan BPBD Kabupaten Sukabumi hingga Kamis 5 Desember, sedikitnya sepuluh jembatan rusak atau terputus akibat bencana ini.  

Akibatnya, beberapa wilayah sempat terisolasi karena akses jalan tidak dapat dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat.

Salah satu daerah yang terdampak parah adalah Kecamatan Simpenan, di mana jembatan yang menjadi penghubung utama aktivitas warga rusak berat diterjang material yang terbawa banjir.  

Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB, Mayjen TNI Lukmansyah, saat meninjau lokasi bencana, menyampaikan rencana penanganan darurat.  

"Kami akan memetakan jembatan yang rusak dan menentukan prioritas untuk pembangunan. Jembatan darurat akan segera disiapkan untuk mendukung mobilitas warga," ujar Lukmansyah.  

Ia menambahkan bahwa jembatan bailey akan dibangun dengan melibatkan tenaga dari Kementerian PUPR dan Batalyon Zeni Kodam III Siliwangi. Hal ini dilakukan untuk memperlancar distribusi bantuan logistik dan peralatan yang dibutuhkan warga terdampak.  

Sementara jumlah korban meninggal dunia bertambah menjadi dua orang, yakni Aden Dafa dan Ade Wahyu, keduanya warga Kecamatan Simpenan.  

Selain itu, enam orang dilaporkan hilang. Rinciannya Dua orang dari Kecamatan Tegalbuleud, satu orang dari Kecamatan Pabuaran, satu orang dari Kecamatan Gegerbitung dan dua orang dari Kecamatan Simpenan  

Bencana ini juga mengakibatkan kerusakan parah pada hunian warga. Sebanyak 216 rumah tercatat mengalami kerusakan.  

Pihak berwenang terus melakukan pencarian korban hilang dan upaya penanganan dampak bencana. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi bencana susulan, mengingat cuaca ekstrem masih berlanjut di beberapa wilayah.