JAKARTA – Dengan pengalaman lebih dari 100 tahun, PT Frisian Flag Indonesia (FFI), bagian dari FrieslandCampina, memperkuat kemitraan strategis dan inisiatif pelatihan bagi peternak sapi perah lokal Indonesia.
Melalui program Dairy Development Program (DDP), FFI bertujuan untuk mengimplementasikan good dairy farming practices (GDFP) dan memberdayakan peternak lokal dalam menjalankan praktik peternakan sapi perah yang berkelanjutan.
Head of DDP PT Frisian Flag Indonesia, Akhmad Sawaldi menjelaskan, praktik peternakan sapi perah yang berkelanjutan sejalan dengan visi ‘Nourishing Indonesia to Progress’ untuk memajukan Indonesia yang sehat, sejahtera, dan selaras.
"Melalui kemitraan dengan peternak sapi perah lokal, kami memberdayakan mereka untuk menerapkan praktik ramah lingkungan yang pada akhirnya akan meningkatkan produktivitas dan kualitas susu segar,” katanya , Kamis 5 Desember.
Saat ini Frisian Flag Indonesia bermitra dengan 22 koperasi/kelompok peternak/farm besar yang menaungi sekitar 30.000 peternak lokal.
Salah satu program kemitraan yang sukses adalah Dairy Village, yang merupakan bagian dari proyek Dairy4Development bekerja sama dengan mitra internasional seperti Bless Dairies (Belanda), Agriterra (Belanda), dan Wageningen UR Livestock Research (Belanda), serta mitra lokal KPSBU Lembang dan KPBS Pangalengan.
Proyek ini bertujuan untuk mereformasi industri peternakan susu segar Indonesia dengan menerapkan praktik peternakan berkelanjutan serta meningkatkan produksi dan kualitas susu.
“Melalui peningkatan kapasitas, pembangunan infrastruktur pengumpulan susu, dan pengembangan program pelatihan serta pengujian inovasi, kami membangun masa depan yang lebih cerah untuk peternakan susu berkelanjutan,” tambah Akhmad.
Program Dairy Village, yang dimulai pada 2013, mengembangkan desa sebagai ‘hub’ swasta yang menggabungkan 5-10 peternak di satu lokasi. Hub ini menyediakan layanan konsultasi profesional dan berfungsi sebagai tempat pengumpulan susu dengan unit pendingin untuk memastikan kualitas susu yang diuji dan didinginkan.
Melalui program ini, peternak berhasil mencapai produktivitas susu segar 20 kg per sapi per hari dengan jumlah mikroorganisme (TPC) lebih rendah dari 100.000 cfu/ml.
Inisiatif keberlanjutan lainnya yang dilakukan oleh FFI adalah pengelolaan kotoran sapi. Bekerja sama dengan PT Jawa Power, FFI membangun fasilitas unit biogas untuk mengubah kotoran sapi menjadi sumber energi terbarukan.
Fasilitas ini dapat mengurangi emisi gas metana dan CO2. Pada 2023, 25 peternak menerima fasilitas ini, yang berhasil mengurangi 75.000 kg CO2 ekuivalen per tahun.
Pada Juni 2024, FFI dan PT Jawa Power menambah 50 fasilitas unit biogas, termasuk dengan Koperasi Setia Kawan di Pasuruan, Jawa Timur. Unit biogas ini tidak hanya menyediakan energi alternatif untuk memasak menggantikan gas LPG, tetapi juga menghasilkan pupuk organik dari ampas kering kotoran sapi.
Selain fokus pada keberlanjutan, FFI juga berkomitmen untuk meningkatkan status gizi keluarga Indonesia melalui produk susu berkualitas dan edukasi literasi gizi.
Salah satu inisiatifnya adalah ‘Gerakan Nusantara’, yang telah menjangkau lebih dari 5.000 sekolah dasar, 2,5 juta siswa, dan 8.000 guru. Program lainnya, ‘Gerakan Sekolah Sehat’, melibatkan 148 guru dan 10.000 siswa di Surabaya, Sidoarjo, dan Malang.
Untuk mendukung kesehatan anak Indonesia, FFI meluncurkan produk FRISIAN FLAG® Nutribrain Omega yang mendukung perkembangan otak anak dengan kandungan 8 vitamin, 3 mineral, serta Omega 3 dan 6.
BACA JUGA:
“Studi SEANUTS II yang kami lakukan menunjukkan pentingnya konsumsi susu pada sarapan bagi anak-anak Indonesia. Studi ini menemukan bahwa konsumsi susu dapat meningkatkan asupan harian Vitamin D hingga 4,4 kali lipat dan Kalsium hingga 2,6 kali lipat,” ujar Andrew, perwakilan dari FFI.
Studi ini, yang melibatkan akademisi dan pakar gizi, mengungkapkan bahwa anak-anak di Indonesia masih kekurangan Kalsium (78%) dan Vitamin D (92%), dua nutrisi penting untuk pertumbuhan dan perkembangan anak.