JAKARTA - Presiden AS Joe Biden menyebut serangan rudal dan pesawat nirawak Rusia ke Ukraina sebagai tindakan yang "keterlaluan”.
Semalam, Rusia melancarkan serangan udara yang mengerikan ke Ukraina," kata Gedung Putih dalam pernyataannya dilansir ANTARA dari Anadolu, Jumat, 29 November.
Disebutkan, Rusia meluncurkan hampir 200 rudal dan pesawat nirawak ke kota-kota dan fasilitas energi Ukraina. Akibatnya, penduduk sipil Ukraina tidak mendapatkan pasokan listrik.
Biden juga mengatakan serangan Rusia itu menjadi pengingat tentang pentingnya membantu Ukraina membela diri melawan agresi Rusia.
Setelah perang Rusia-Ukraina berlangsung lebih dari 1.000 hari, Biden meyakinkan rakyat Ukraina bahwa AS mendukung mereka.
"Awal tahun ini, atas arahan saya, Amerika Serikat telah memprioritaskan pengiriman sistem pertahanan udara ke Ukraina," kata dia mengenang keputusannya.
"Departemen Pertahanan telah mengirimkan ratusan rudal pertahanan udara tambahan ke Ukraina, sebagai konsekuensi dari keputusan ini, dan pengiriman berikutnya sedang diproses," katanya menjelaskan.
BACA JUGA:
Dalam beberapa bulan terakhir, pemerintahan AS telah berusaha membantu Ukraina meningkatkan ketahanan jaringan energi mereka sebagai persiapan menghadapi musim dingin.
Departemen Pertahanan AS juga terus mengirimi Ukraina dengan alutsista penting lain seperti artileri, roket, dan kendaraan lapis baja, menurut pernyataan Gedung Putih.
"Rusia terus meremehkan keberanian, ketahanan, dan tekad rakyat Ukraina," kata Presiden AS yang akan mengakhiri masa tugasnya itu.
Dia menegaskan lagi dukungan AS dan lebih dari 50 negara lain bagi Ukraina dalam "perjuangan kemerdekaannya."