Bagikan:

JAKARTA - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengungkapkan sejak pukul 11.00 WIB cakupan wilayah yang terdampak banjir di DKI Jakarta mengalami penurunan dari 62 RT menjadi 60 RT atau 0.196 persen dari 30.772 RT di Jakarta.

Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji  mengatakan, banjir ini disebabkan karena hujan yang melanda wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya pada Rabu malam.

Isnawa menjelaskan, akibat curah hujan yang tinggi, Kali Ciliwung pun meluap dan menyebabkan terjadinya banjir.

Banjir di Jakarta Selatan terdapat 13 Rukun Tetangga (RT) yang terdiri dari empat kelurahan yang tergenang, yakni Tanjung Barat, Rawajati, Pejaten Timur dan Kebon Baru.

Adapun rinciannya, di Kelurahan Tanjung Barat terdapat satu RT yang mengalami banjir setinggi 40 cm dan tujuh RT di Kelurahan Rawajati setinggi 40 sampai 90 cm. Lalu tiga RT di Kelurahan Pejaten Timur setinggi 50 sampai 230 cm dan dua RT di Kelurahan Kebon Baru dengan ketinggian 50 sampai 90 cm.

Selain itu, terdapat 47 RT dari lima kelurahan yang mengalami banjir. Di Kelurahan Bidara Cina terdapat 14 RT yang mengalami banjir setinggi 80 sampai 160 cm dan Kelurahan Kampung Melayu sebanyak 29 RT mengalami banjir setinggi 30 sampai 250 cm.

Di Kelurahan Balekambang terdapat 1 RT mengalami banjir setinggi 180 sampai 220 cm, Kelurahan Cawang terdapat 2 RT mengalami banjir setinggi 140 cm dan Kelurahan Cililitan terdapat 1 RT mengalami banjir setinggi 150 cm.

Sedangkan wilayah yang sudah surut ada Kelurahan Sukabumi Selatan sebanyak 3 RT, Kelurahan Cipinang Muara sebanyak 1 RT dan Kelurahan Gedong sebanyak 2 RT. Selanjutnya di Kelurahan Tanjung Barat sebanyak 2 RT, Kelurahan Cilandak Timur sebanyak 2 RT dan 2 RT di Pejaten Timur.

Hingga saat ini, BPBD DKI Jakarta mencatat 10 KK atau 43 jiwa mengungsi di Pos RW 05 dan Pos RW 011, Kelurahan Bidara Cina.

BPBD DKI Jakarta masih mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan mengkoordinasikan unsur Dinas Sumber Daya Air (SDA), Dinas Bina Marga serta Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat).

Petugas gabungan tersebut dikerahkan untuk melakukan penyedotan genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik bersama dengan para lurah dan camat setempat.

​​​​​​Dia mengimbau kepada masyarakat agar tetap berhati-hati dan waspada terhadap potensi genangan. Dalam keadaan darurat, masyarakat bisa segera menghubungi nomor telepon 112. Layanan ini gratis dan beroperasi selama 24 jam non stop.