Bagikan:

YOGYAKARTA - Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), hidrologi adalah ilmu yang mempelajari air, termasuk air di bawah tanah, keberadaannya, sirkulasinya, distribusinya, sifat fisik dan kimianya, reaksi dengan lingkungan, serta kaitannya dengan makhluk hidup.

Dalam kehidupan sehari-hari, air memiliki peran vital bagi semua makhluk hidup, baik manusia, hewan, maupun tumbuhan. Air dibutuhkan dalam berbagai aktivitas, seperti fotosintesis pada tumbuhan, kebutuhan minum manusia dan hewan, hingga berbagai proses industri. Salah satu mekanisme alami yang memastikan ketersediaan air di bumi adalah siklus hidrologi.

Mengenal Proses Siklus Hidrologi

Siklus hidrologi, yang juga dikenal sebagai siklus air, adalah proses alami di mana air dari atmosfer kembali ke bumi dan kemudian kembali lagi ke atmosfer dalam suatu siklus yang terus berulang. Siklus ini bertujuan untuk menjaga keseimbangan jumlah dan ketersediaan air di bumi.

Siklus hidrologi melibatkan serangkaian tahapan penting yang berlangsung secara terus-menerus. Berikut adalah penjelasan lengkap mengenai tahapan-tahapan dalam proses siklus hidrologi:

Tahapan Proses Siklus Hidrologi

1. Evaporasi

Tahap pertama dalam siklus hidrologi adalah evaporasi atau penguapan. Proses ini berlangsung pada saat air di permukaan bumi, seperti dari laut,danau, atau sungai, menguap menjadi uap air karena panas matahari. Semakin tinggi intensitas panas matahari, semakin besar jumlah air yang menguap ke atmosfer.

2. Transpirasi

Transpirasi adalah penguapan air yang berasal dari tubuh makhluk hidup, terutama tumbuhan. Proses ini berlangsung di jaringan tumbuhan melalui stomata atau pori-pori kecil pada daun. Transpirasi turut menyumbang uap air yang dilepaskan ke atmosfer.

3. Evapotranspirasi

Evapotranspirasi merupakan kombinasi antara evaporasi (penguapan dari badan air) dan transpirasi (penguapan dari makhluk hidup). Pada tahap ini, jumlah air yang berubah menjadi uap meningkat secara signifikan.

4. Sublimasi

Sublimasi adalah proses perubahan langsung dari es atau salju di kutub menjadi uap air tanpa melalui fase cair. Proses ini berlangsung lebih lambat dibandingkan evaporasi karena membutuhkan kondisi tertentu, seperti suhu rendah dan tekanan udara khusus.

5. Kondensasi

Setelah uap air naik ke atmosfer, proses kondensasi dimulai. Di tahap ini, uap air berubah menjadi partikel kecil berupa es atau tetesan air akibat suhu dingin di atmosfer bagian atas. Partikel-partikel tersebut kemudian berkumpul membentuk awan.

6. Adveksi

Adveksi adalah pergerakan awan dari satu tempat ke tempat lain yang disebabkan oleh tiupan angin. Proses ini biasanya terjadi pada siklus hidrologi panjang, terutama ketika awan bergerak dari lautan menuju daratan atau sebaliknya.

7. Presipitasi

Presipitasi terjadi ketika awan tidak lagi mampu menahan uap air yang terkumpul di dalamnya. Akibatnya, uap air dilepaskan dalam bentuk hujan, salju, atau hujan es, tergantung pada suhu di sekitarnya.

8. Runoff (Limpasan)

Air hujan yang jatuh ke bumi kemudian mengalir dari area yang lebih tinggi ke area yang lebih rendah, seperti ke sungai, danau, atau laut. Proses ini dikenal sebagai limpasan atau runoff.

9. Infiltrasi

Tidak semua air hujan mengalir di permukaan tanah. Sebagian air akan meresap ke dalam tanah melalui pori-pori tanah dalam proses yang disebut infiltrasi. Air yang meresap ini menjadi cadangan air tanah yang secara perlahan mengalir kembali ke lautan.

10. Konduksi

Tahap terakhir dalam siklus hidrologi adalah konduksi. Di sini, air di permukaan bumi kembali menyerap panas dari matahari melalui kontak langsung, sehingga memulai kembali proses penguapan.

Pentingnya Siklus Hidrologi

Proses siklus hidrologi memastikan keberlanjutan ketersediaan air di bumi. Dengan siklus ini, air terus berputar tanpa pernah habis, meskipun digunakan oleh berbagai makhluk hidup untuk berbagai keperluan.

Siklus ini juga membantu menjaga keseimbangan ekosistem, mendukung pertumbuhan tanaman, menyediakan sumber daya air bagi manusia dan hewan, serta mengatur suhu bumi melalui proses penguapan dan hujan.

Dengan memahami proses siklus hidrologi, kita dapat lebih menghargai pentingnya menjaga kelestarian sumber daya air. Proses ini adalah bukti bahwa alam memiliki cara tersendiri untuk mendukung kehidupan semua makhluk.

Bicara soal Hidrologi, rupanya BRIN Bangun Sistem Pemantau Bencana Hidrologi, loh!

Jadi setelah mengetahui bagaimana proses siklus hidrologi​, simak berita menarik lainnya di VOI.ID, saatnya merevolusi pemberitaan!