JAKARTA - Anggota Komisi I DPR Fraksi PKS, Sukamta, meminta Tentara Nasional Indonesia (TNI) turut memberantas judi online (judol) yang kian marak di tanah air. Menurut Sukamta, tidak sulit untuk memberantas judi online jika tentara diterjunkan.
Hal itu disampaikan Sukamta dalam rapat kerja Komisi I DPR bersama Menteri Pertahanan, Sjafrie Sjamsoeddin dan Panglima TNI, Jenderal Agus Subiyanto.
"Tadi pak Menhan sempat mengatakan ancaman, salah satunya yang non militer yaitu judi online. Judi online ini persoalan yang semakin serius, kalau PPATK itu mengatakan omsetnya 2023 omsetnya Rp350 triliun. Kemarin sudah ada yang mengatakan omzetnya sudah sampai Rp900 triliun. Sementara anggaran TNI cuma Rp165 triliun, sudah melampaui narkoba. Sebagian orang mengatakan aktor-aktor internasional sudah masuk menyusup ke pada aparat," ujar Sukamta di ruang Komisi I DPR, Senin, 25 November.
Sukamta meyakini TNI bisa mengatasi masalah judi online di Indonesia. Dia berharap, Menhan Sjafrie bisa bicara dengan Presiden RI, Prabowo Subianto untuk menugaskan TNI dalam upaya pemberantasan judol ini.
"Saya tidak tahu faktanya, tetapi saya yakin yang bisa mengatasi itu hanya TNI. Kalau TNI serius diterjunkan enggak susah itu menggulungnya," kata Sukamta.
"Nah, saya berharap betul mudah-mudahan Pak Menhan bisa lobi kepada presiden mudah-mudahan presiden menugaskan TNI untuk menyelesaikan judul ini," imbuhnya.
"Tapi saya berharap mudah-mudahan kalau itu ditugaskan nanti Pak, 20 persen omset yang digerebek itu dikasihkan TNI untuk kesejahteraan anggota. Lumayan kan kalau RpRp900 triliun, 20 persen ya itu Rp180 triliun melebihi dari anggaran APBN," pungkasnya.