JAKARTA - Direktur Jenderal Pemasyarakatan (Dirjen Pas) menggandeng Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia (BNN RI) memburu 7 orang tahanan Rutan Salemba yang melarikan diri dengan menjebol teralis ventilasi dinding sel penjara.
Dirjen Pas melibatkan BNN RI dalam memburu 7 tahanan Rutan Salemba yang kabur karena salah satu tahanan juga pernah disidik oleh BNN RI. Namun sudah 1 pekan, para tahanan kabur belum berhasil ditangkap kembali.
"Kita kerjasama dengan BNN karena DPO tersebut salah satunya adalah penyidiknya dari BNN," kata Direktur TI (Tikers) Dirjen Pemasyarakatan, Marcelina Budiningsih kepada VOI, Selasa, 19 November.
Dirjen Pas juga telah menerbitkan Daftar Pencarian Orang (DPO) terhadap 7 tahanan dan narapidana Rutan Salemba yang kabur.
"Saat ini sudah bekerja sama dengan kepolisian terkait DPO tujuh orang tersebut," ujarnya.
Sementara Dirjen Pas juga telah melakukan upaya pencegahan agar kejadian kaburnya tahanan dan narapidana tidak kembali terulang.
BACA JUGA:
"Kita sudah melakukan upaya pencegahan untuk tidak terjadi kejadian serupa," katanya.
Sebelumnya diberitakan, Kepala Divisi Pemasyarakatan (Kadivpas) Kanwil Kemenkumham DKI Jakarta, Tonny Nainggolan menyebutkan jika pihaknya telah melayangkan surat ke Polda Aceh dan Polda Jawa Barat terkait 7 tahanan kasus narkotika yang kabur dari Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas 1 Jakarta Pusat atau Rutan Salemba.
"Kita bersurat ke Polda Aceh dan Polda Jabar. Kita sudah meminta bantuan ke pihak kepolisian dan memberitahukan ke pihak kejaksaan dan pengadilan yang sedang memproses perkara yang bersangkutan," ujar Kadivpas Tonny Nainggolan saat dikonfirmasi, Rabu, 13 November.
Sementara para petugas keamanan Rutan Salemba yang berjaga malam pada saat jam kejadian dilakukan pemeriksaan oleh Ditjenpas.
Adapun 7 tahanan yang kabur lewat gorong-gorong yang merupakan jaringan narkotika asal Aceh berinisial AAK bin R (22), J bin I (29), W bin T (47), MJ bin ZA (42) dan M bin I (43).
Lima orang dari tujuh orang tahanan dan narapidana Rutan Salemba yang kabur lewat gorong-gorong diketahui merupakan jaringan narkotika asal Aceh. Mereka kabur melintasi saluran gorong-gorong air berteralis besi yang juga sudah dipotong.
Berdasarakan foto yang dilihat VOI, gorong-gorong yang menjadi jalur perlintasan para tahanan, sudah terlihat usang, berkarat tidak terawat. Kejadian kaburnya para tahanan dari Rutan Salemba diketahui pada Selasa, 12 November.