JAKARTA - Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan menyampaikan duka atas gempa berkekuatan 6,1 magnitudo yang mengguncang Malang, Jawa Timur.
"Gempa Malang yang terjadi siang ini mengejutkan kita semua. Magnitude 6,7 skala richter tentu bukan gempa yang kecil. Terasa hingga Semarang bahkan Yogyakarta," kata Zulkifli di akun twitternya @ZUL_Hasan.
Mantan ketua MPR itu berharap warga Malang sabar menghadapi gempa bumi tersebut. Dia pun mengajak semua pihak untuk mendoakan masyarakat yang menjadi korban.
"Kita berdoa mudah-mudahan tak banyak korban jiwa, baik meninggal atau luka-luka. Semoga warga Malang dan sekitarnya diberi perlindungan dan keselamatan. Diberi ketabahan dan kesabaran dalam menghadapi musibah ini," tutur Zulhas.
Guna meringankan beban warga Malang dan sekitarnya yang terdampak gempa, Zulhas mengimbau seluruh kadernya di Provinsi Jawa Timur untuk turun ke lokasi bencana untuk membantu para korban.
"Saya mengimbau kader PAN di Jawa Timur untuk turun membantu dan memberi pertolongan sebisa mungkin. Semoga Allah menolong dan melindungi kita semua," tulisnya.
Satu Orang di Lumajang Tewas
Gempa bumi berkekuatan 6,1 magnitudo yang mengguncang Kabupaten Malang, menelan korban jiwa. Satu orang warga Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, meninggal dunia tertimpa bongkahan batu di jalur Lumajang-Malang.
"Ada satu orang meninggal, setelah tertimpa bongkahan batu. Juga ada satu orang di Lumajang mengalami luka ringan," kata Plt Kalaksa BPBD Jatim, Yanuar Rachmadi, dikonfirmasi, Sabtu, 10 April.
Namun, Yanuar tidak menjelaskan detail kronologis kejadian tersebut. Dia hanya mengatakan gempa Malang mengakibatkan bangunan rumah, fasilitas umum seperti masjid, sekolah, rusak bahkan runtug.
Menurut dia, kerusakan bangunan itu terjadi di beberapa daerah di Jatim, seperti di Malang, Pasuruan, Jember, Lumajang, Trenggalek, Blitar, Gresik, Kediri, dan lainnya. Misalnya di Kabupaten Malang, rumah penduduk dan Kantor desa Majangtengah mengalami rusak ringan.
Yanuar mengatakan, gempa bumi Malang dirasakan masyarakat hampir di seluruh daerah di Jatim. Di antaranya, Malang, Blitar, Kediri, Trenggalek, Jombang, Sidoarjo, Surabaya, Bangkalan, Sampang, Sumenep, Pamekasan, Madiun, Ponorogo, Pacitan, Batu, Tuban, Nganjuk, Ngawi, dan Gresik.
"Masyarakat mengalami getaran, benda-benda ringan yang digantung bergoyang," ujarnya.