Bagikan:

JAKARTA - Kampanye hitam dan berita hoaks mulai menyerang pasangan calon (Paslon) Cagub dan Cawagub Jawa Tengah, Ahmad Luthfi - Gus Yasin yang dihembuskan oleh pihak tak bertanggung jawab.

Salah satu penyebaran berita hoaks berupa adanya penyebaran gambar ilustrasi berbentuk provokatif melalui akun media sosial (medsos).

Ilustrasi provokatif itu menggambarkan sosok pria berseragam TNI dalam kondisi terikat tali, kemudian di belakangnya terdapat sosok pria berseragam Polri.

Gambar tersebut disertai dengan kata-kata provokatif yang bisa memancing kemarahan anggota atau institusi TNI.

Dalam gambar ilustrasi tertulis "Jateng Pilih Polisi, Gak Butuh Loreng TNI, Ayo Coblos Ahmad Luthfi".

Gambar tersebut hingga kini masih disebar di platform TikTok dalam sepekan terakhir melalui dua akun berbeda, yakni relawankomjenluthfi dan RelawanLuthfi.Solo.

Penyebaran gambar provokatif ini memicu reaksi dari berbagai pihak, termasuk dari Dewan Pembina Tim Pemenangan paslon Luthfi-Yasin yang berasal dari TNI yakni Letjen TNI (Purn) Bakti Agus Fadjari.

Menurut Letjen TNI (Purn) Bakti Agus Fadjari, tidak ada satupun tim pemenangan terlibat dalam penyebaran gambar provokatif tersebut.

Dia menyesalkan adanya pihak tertentu dengan sengaja menyebarkan gambar hoaks dan merupakan bentuk fitnah yang berpotensi memecah belah hubungan baik antara TNI dan Polri.

"Kami dari tim 02 tidak mungkin menyebarkan gambar yang mempertentangkan antara TNI dan Polri. Saya sendiri seorang tentara, tidak mungkin saya menistakan diri sendiri atau institusi TNI-Polri yang harus kita jaga bersama," kata Bakti Agus dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Minggu, 17 November.

Pihaknya pun mengingatkan, agar masyarakat dan media tidak terpengaruh adanya informasi yang sangat menyesatkan tersebut.

"Tolong masyarakat paham bahwa ini adalah berita tidak benar. Kami telah melaporkan sebaran gambar ilustrasi tersebut ke Polda Jawa Tengah, dan kasus ini tengah ditangani sesuai hukum yang berlaku," ujarnya.

Mantan Pangdam IV/ Diponegoro ini menegaskan, pentingnya menjaga persatuan antara TNI dan Polri sebagai pilar negara. Dikatakannya, pihak-pihak yang mencoba memprovokasi atau memecah belah kedua institusi tersebut adalah ancaman bagi persatuan bangsa.

"Selama ini, kami saling menjaga antara TNI dan Polri. Siapa pun yang mencoba membenturkan kedua institusi ini, jelas tidak memiliki niat baik untuk bangsa dan negara," katanya.