JAKARTA - Presiden China, Xi Jinping telah mengadakan pertemuan terakhirnya dengan mitranya yang akan lengser dari jabatannya di Amerika Serikat, Joe Biden dari Partai Demokrat. Namun, kata-kata Xi pada hari Sabtu, 16 November, tampaknya tidak hanya ditujukan kepada Biden, tetapi juga kepada penggantinya dari Partai Republik, Presiden Donald Trump.
Dalam pertemuannya dengan Biden di sela-sela pertemuan puncak Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik di Lima, Peru, Xi menekankan pentingnya AS dan Tiongkok menjaga "rasa saling menghormati".
Meskipun Xi tidak menyebut nama Trump, ia memberi isyarat kepada kemenangan presiden AS yang akan datang dalam pemilihan umum pada tanggal 5 November.
BACA JUGA:
"Amerika Serikat baru-baru ini menyelesaikan pemilihan umum. Tujuan Tiongkok untuk hubungan Tiongkok-AS yang stabil, sehat, dan berkelanjutan tetap tidak berubah," kata Xi.
Namun, ia memperingatkan, "Jika kita menganggap satu sama lain sebagai saingan atau musuh, mengejar persaingan yang kejam, dan berusaha untuk saling menyakiti, kita akan mengacaukan hubungan atau bahkan membuatnya mundur."tambahnya lagi seperti dilansir VOI dari Al Jazeera, Minggu, 17 November.
Trump, yang sebelumnya menjabat sebagai presiden dari tahun 2017 hingga 2021, mengawasi periode ketegangan yang meningkat dengan Tiongkok, termasuk perang dagang yang dipicu oleh pengenaan tarifnya terhadap barang-barang Tiongkok.
Tiongkok menanggapi dengan tarif dan pembatasan perdagangannya sendiri, meskipun para ahli memperingatkan bahwa eskalasi di kedua belah pihak merusak ekonomi kedua negara.
Pada hari Sabtu, Xi tampaknya mengulurkan tangan persahabatan kepada Trump, mendorong negara mereka untuk bekerja sama demi keuntungan bersama.
“Tiongkok siap bekerja sama dengan pemerintahan AS yang baru untuk menjaga komunikasi, memperluas kerja sama, dan mengelola perbedaan agar dapat mengupayakan transisi yang stabil dari hubungan Tiongkok-AS demi keuntungan kedua bangsa,” katanya.