Bagikan:

JAKARTA - Ketua DPR RI Puan Maharani menghadiri perhelatan G20 Parliamentary Speaker's Summit (P20) ke-10 yang digelar di Brasil, Amerika Selatan. Di hari terakhir Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) forum parlemen negara-negara G20 itu, Puan menyinggung soal Israel yang bergeming untuk mengehentikan serangan terhadap Palestina.

Setelah menyampaikan pesan Indonesia pada sesi 1 dan 2 KTT P20 yang digelar di National Congress of Brazil atau Kantor parlemen Brasil yang berada di ibukota Brasilia, Puan kembali berbicara pada sesi ketiga forum ini.

Puan menghadiri KTT P20 di Brasil didampingi delegasi DPR yakni Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) Irine Yusiana Roba Putri, Wakil Ketua Komisi XII DPR Dony Maryadi dan Anggota Komisi III DPR Gilang Dhielafararez.

Pertemuan sesi ketiga P20 ke-10 mengangkat tema 'Parlemen Dalam Pembangunan Tata Kelola Global yang Disesuaikan Dengan Tantangan Abad Ke-21'. Puan didapuk menjadi pembicara keempat setelah Ketua Parlemen Italia, Lorenzo Fontana.

Di awal pernyataannya, Puan menyinggung mengenai perang, konflik dan ketegangan geopolitik yang terus menimbulkan ancaman serius terhadap perdamaian dan keamanan internasional. Selain itu, masalah perubahan iklim, persaingan negara-negara besar, dan fragmentasi global juga semakin memperburuk situasi serta menyebabkan lebih banyak ketidakpastian.

"Dunia terus waspada. Semua masalah global yang berkepanjangan ini telah menimbulkan pertanyaan tentang relevansi tata kelola global saat ini,” kata Puan, Jumat (8/11/2024) waktu Brasil.

Menurut Puan, seharusnya komunitas internasional perlu memobilisasi tindakan global dalam mengatasi berbagai tantangan global tersebut.

“Namun alih-alih memperkuat kerja sama internasional untuk tindakan bersama, beberapa negara melakukan tindakan sepihak, dan bahkan mengabaikan hukum internasional dan Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa,” tukasnya.

Puan menyebut hal itulah yang terjadi dalam konflik di Gaza di mana akibat eskalasi peperangan di wilayah Palestina tersebut, sudah banyak warga sipil yang jatuh menjadi korban. Ia menilai pihak Israel sengaja abai terhadap upaya perdamaian.

"Inilah yang kita lihat di Gaza di mana seruan komunitas internasional untuk mengakhiri perang diabaikan oleh Israel,” ucap Puan tegas di hadapan pimpinan parlemen negara-negara G20.

Lebih lanjut, perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR itu menyatakan tata kelola global saat ini tidak tepat untuk menyelesaikan permasalahan global yang tengah terjadi. Menurut Puan, masalah abad ke-21 membutuhkan solusi abad ke-21 karena saat dunia menghadapi tantangan yang berbeda dengan masa lalu.

"Kita telah memasuki dunia multipolar, di mana tidak ada satu negara pun yang dapat menyelesaikan permasalahan global sendirian," sebut cucu Proklamator RI Bung Karno itu.

Puan menambahkan, multipolaritas dapat menciptakan lebih banyak ketidakpastian dan kompleksitas tanpa aturan keterlibatan yang disepakati. Maka forum G20 sebagai negara-negara dengan kekuatan ekonomi besar dunia pun dinilai hadir untuk berkontribusi dalam menyelesaikan masalah bersama.

“Saat ini kita memiliki lebih banyak pemain, termasuk negara-negara kelas menengah dan negara-negara berkembang,” ujar Puan.

Terlepas dari itu, Puan menyebut kini lebih banyak pemain yang tidak bisa menjamin dapat mengelola bersama berbagai permasalahan global.

"Satu-satunya cara untuk mengatasi kompleksitas ini adalah melalui multilateralisme yang direformasi dan kuat. Hal ini akan menghindari fragmentasi dan polarisasi lebih lanjut antar negara," ungkap Mantan Menko PMK tersebut.