Bagikan:

JAKARTA - Banjir di Kabupaten Murung Raya, Kalimantan Tengah menyebabkan ribuan rumah terendam akibat air Sungai Barito meluap, bahkan akses jalan dalam Kota Puruk Cahu lumpuh.

"Beberapa titik dalam Kota Puruk Cahu saat ini tidak bisa dilewati karena tinggi air ada yang mencapai 50 centimeter," kata petugas BPBD Murung Raya Rofik dilansir ANTARA, Senin, 21 Oktober.

Dia menjelaskan jalan yang tak bisa dilalui itu, yakni Jalan Ahmad Yani, dekat Jembatan Dirung Bajo, Jalan Ahmad Yani simpang tiga Jalan Pulo Basan, dan Jalan Jendral Sudirman, di depan Masjid Agung Al-Istiqlal.

Di dalam Kota Puruk Cahu beberapa titik jalan, bahkan tidak bisa dilewati oleh kendaraan, baik mobil maupun sepeda motor.

Untuk menyiasatinya, beberapa kelompok warga menyediakan jasa penyeberangan sepeda motor berupa perahu maupun rakit yang terbuat dari batang pohon.

Kepala Pelaksana BPBD Murung Raya Fitrianul Fahriman mengatakan banjir di daerah tersebut dimulai pada Jumat (18/10), sedangkan hingga saat ini kondisinya semakin meluas.

"Data yang terhimpun sebanyak enam dari 10 kecamatan di kabupaten ini sudah merasakan dampak banjir. Untuk data sementara warga yang terdampak ada sebanyak 16.623 jiwa dan sebanyak 4.625 rumah terendam," kata Fitrianul.

Banjir di Murung Raya, kabupaten paling utara Kalteng ini, juga berdampak ke kabupaten tetangga yang letaknya berada di wilayah hilir atau selatan Sungai Barito, seperti Barito Utara dan Barito Selatan.

"Banjir di Murung Raya ini nantinya mengalir ke hilir sehingga juga merendam wilayah Barito Utara dan Barito Selatan," kata Roby, warga Puruk Cahu.