JAKARTA - Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Joanes Joko angkat bicara terkait pernyataan wakil presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka yang menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) turut memberi masukan kepada presiden terpilih Prabowo Subianto dalam menentukan kabinet pemerintahan mendatang.
Joanes menegaskan pernyataan tersebut bukan berarti Presiden Jokowi turut terlibat atau cawe-cawe dalam pembentukan kabinet pemerintahan mendatang, melainkan hanya memberi masukan kepada Prabowo.
"Saya yakin, Pak Jokowi tidak akan menawarkan atau memaksakan siapa yang harus diangkat. Namun, jika diminta, beliau tentu akan memberi masukan," kata Joanes dalam diskusi di Jakarta, Sabtu kemarin.
Menurut Joanes, Prabowo Subianto sebagai presiden terpilih sudah memiliki kedekatan dengan para menteri di kabinet saat ini. Diketahui, saat ini Prabowo menjabat sebagai menteri pertahanan dalam Kabinet Indonesia Maju.
"Pak Prabowo itu ibarat teman satu kelas dengan menteri-menteri yang sekarang. Beliau sangat memahami dinamika, kemampuan, dan kapasitas mereka," ujar Joanes.
Ia juga menekankan bahwa meskipun Presiden Jokowi siap memberikan masukan jika diminta, Jokowi tidak dalam posisi aktif untuk mengusulkan nama-nama menteri kepada Prabowo. Joanes menegaskan prerogatif sepenuhnya berada di tangan Prabowo.
"Prerogatif itu sepenuhnya milik presiden terpilih. Pak Jokowi telah menegaskan bahwa jika diminta, beliau akan memberi saran. Namun, keputusan akhir tetap di tangan Pak Prabowo," katanya.
BACA JUGA:
Ia mengingatkan masyarakat harus menghormati prerogatif presiden terpilih untuk menentukan susunan kabinet yang akan bekerja selama lima tahun ke depan.
"Seluruh bangsa ini harus menghormati prerogatif presiden terpilih untuk menyusun tim pemerintahan yang terbaik untuk melayani bangsa dan negara," pungkasnya.