Bagikan:

JAKARTA - Panel Survei Indonesia (PSI) merilis hasil survei terkait preferensi politik masyarakat Kabupaten Lahat menjelang Pilkada 2024. Hasilnya, pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Lahat, Bursah Zarnubi dan Widia Ningsih, mengungguli dua paslon lainnya. 

Direktur Eksekutif PSI, Mahendra Zaini memaparkan berdasarkan hasil survei dalam pertanyaan terbuka, Bursah Zarnubi dan Widia Ningsih mendapatkan dukungan sebesar 30,7 persen. Disusul urutan kedua, pasangan Yulius Maulana dan Budiarto Marsul meraih dukungan sebesar 25,1 persen. 

"Sementara pasangan Lidyawati dan Haryanto mendapat dukungan sebesar 17,6 persen, dan sebanyak 26,6 persen responden tidak memberikan pilihan," ujar Zaini dalam keterangannya, Selasa, 8 Oktober. 

Kemudian dalam simulasi survei tertutup menggunakan kartu suara, tingkat elektabilitas pasangan Bursah Zarnubi dan Widia Ningsih tercatat mencapai 43,2 persen. Disusul pasangan Yulius Maulana dan Budiarto Marsul mendapatkan 26,4 persen. 

"Sedangkan pasangan Lidyawati dan Haryanto memperoleh 18,7 persen, lalu sebanyak 11,7 persen responden memilih untuk tidak memberikan suara," imbuhnya. 

Menurut Zaini, rendahnya keterpilihan pasangan Yulius Maulana dan Budiarto Marsul dipengaruhi oleh rating kinerja Yulius Maulana selama menjabat sebagai Wakil Bupati Empat Lawang. 

Zaini mengatakan, kondisi defisit anggaran di Pemkab Empat Lawang berdampak negatif terhadap perekonomian daerah. Seperti terhambatnya pembangunan, menurunnya kepercayaan investor, terganggunya pelayanan publik, meningkatnya beban utang, serta terjadinya inflasi.

"Di sisi lain, rendahnya tingkat elektabilitas pasangan Lidyawati dan Haryanto disebabkan oleh penilaian masyarakat terhadap adanya politik dinasti," kata Zaini.

Hal ini, lanjut Zaini, dipengaruhi faktor suami Lidyawati, Cik Ujang, yang merupakan mantan Bupati Lahat dan kini mencalonkan diri sebagai Cawagub bersama Herman Deru. Masyarakat menilai, keberlanjutan kepemimpinan bukanlah otomatis dari Cik Ujang ke istrinya, melainkan merupakan bagian dari politik dinasti yang haus akan kekuasaan.

"Banyak yang berpendapat bahwa kepemimpinan Lidyawati tidak sama dengan suaminya, dan jika ingin estafet kepemimpinan, Haryanto yang saat ini menjabat sebagai Wakil Bupati yang lebih layak untuk meneruskan," kata Zaini.

Sementara itu, Zaini menjelaskan, tingginya tingkat elektabilitas pasangan Bursah Zarnubi dan Widia Ningsih dipengaruhi oleh beberapa faktor.

Pertama, Bursah Zarnubi pernah mencalonkan diri sebagai Bupati Lahat, sehingga ingatan masyarakat tentang dirinya cukup kuat.

Hal ini berdampak pada tingkat popularitas pasangan Bursah dan Widia yang mencapai 81,6 persen. Selain itu, dukungan Widia Ningsih, yang merupakan anggota DPRD Lahat termuda dan tokoh muda dari Generasi Z, turut berkontribusi positif.

"Sebagai hasilnya, kata Zaini, tingkat kesukaan masyarakat terhadap pasangan Bursah Zarnubi dan Widia Ningsih mencapai 78,7 persen," katanya. 

Sedangkan pasangan Yulius Maulana dan Budiarto memiliki tingkat popularitas sebesar 60,4 persen dan tingkat kesukaan sebesar 51,8 persen. 

"Dan pasangan Lidyawati dan Haryanto, di sisi lain, mencatatkan tingkat popularitas sebesar 82,4 persen, tetapi tingkat kesukaan masyarakat hanya mencapai 41,3 persen," kata Zaini.

Terkait hasil survei tentang kemantapan pilihan terhadap pasangan calon Kepala Daerah Kabupaten Lahat menjelang Pilkada, Zaini menuturkan, survei menemukan tingkat kemantapan pemilih yang tidak berubah mencapai 80,9 persen. Sedangkan 19,1 persen responden menyatakan bahwa pilihan mereka masih mungkin berubah. 

"Hal ini menunjukkan bahwa pasangan Bursah Zarnubi dan Widia Ningsih berpotensi memenangkan Pilkada Kabupaten Lahat 2024," pungkasnya. 

Panel Survei Indonesia (PSI) melaksanakan survei pada periode 24 September - 4 Oktober 2024 melalui wawancara tatap muka yang melibatkan WNI di Kabupaten Lahat, Sumatra Selatan di 24 kecamatan yang terdistribusi secara proporsional. 

Metode yang digunakan dalam penarikan sampel adalah multistage random sampling. Dalam survei ini, jumlah responden yang terlibat sebanyak 1.150 orang, dengan margin of error ± 2,88 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen