Bagikan:

JAKARTA - Polres Garut bersama Dinas Perhubungan tengah melakukan penyelidikan untuk mengetahui penyebab truk menabrak bangunan madrasah di Desa Sindanggalih, Kecamatan Karangpawitan, Kabupaten Garut, Jawa Barat.

"Kami sudah cek ulang di TKP (tempat kejadian perkara). Kami periksa rem dan lainnya," kata Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Garut, AKP Karyaman dilansir Antara, Sabtu, 3 April.

Kepolisian bersama tim ahli Dinas Perhubungan Kabupaten Garut akan menyelidiki lebih lanjut untuk mengetahui kondisi kelayakan truk angkutan barang tersebut. Terkait bagaimana hasilnya, kata dia, tim dari Dinas Perhubungan akan menyampaikan langsung. 

"Untuk hasilnya mohon waktu, nanti dari tim ahli Dinas Perhubungan. Nanti kalau sudah ada hasilnya kami akan sampaikan," kata dia.

Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, kondisi lapangan merupakan jalan turunan. Meski rem truk berfungsi, potensi kecelakaan tetap saja ada."Secara kasat mata jalan itu memang menurun, kalau direm tapi tak bisa mengendalikan kendaraan tetap akan celaka," jelas dia. 

Berdasarkan informasi di lapangan baru kali ini terjadi kecelakaan truk menabrak bangunan madrasah. "Kalau dari informasi baru sekali kejadian di sana," kata dia.

Kecelakaan truk pengangkut batu bata menabrak bangunan Yayasan Nurul Barokah, Kampung Harendong, Desa Sindanggalih, Kecamatan Karangpawitan, terjadi pada Jumat, 2 April kemarin sekitar pukul 16.00 WIB.

Akibat peristiwa itu, seorang sopir dan dua anak meninggal dunia. Kemudian tujuh orang mendapatkan perawatan medis di rumah sakit.

"Pagi sisa tujuh (orang), ada empat sudah pulang, tiga masih dirawat di RSUD, kondisi tiga terakhir belum kami cek karena masih fokus di TKP," jelas dia.