Bagikan:

JAKARTA - Israel Defense Forces (IDF) menuduh Hizbullah menggunakan Penyeberangan Perbatasan Masnaa antara Lebanon dan Suriah untuk menyelundupkan senjata Iran, peringatan mereka akan bertindak untuk mencegah kelompok militan itu memperoleh senjata baru.

Puluhan ribu orang, terutama warga Suriah, telah meninggalkan Lebanon melalui penyeberangan itu dalam beberapa hari terakhir, seiring dengan meningkatnya pertempuran antara Israel dengan Hizbullah.

Juru bicara IDF berbahasa Arab Kolonel Avichay Adraee mengatakan, sejak militer menyerang penyeberangan perbatasan lain antara Lebanon dan Suriah minggu lalu yang digunakan oleh Hizbullah untuk menyelundupkan senjata, kelompok militan itu mulai menggunakan Masnaa sebagai rute utamanya untuk pengiriman senjata.

Kelompok Hizbullah juga telah berusaha memperbaiki penyeberangan lain yang rusak setelah serangan Israel, menurut IDF, dilansir dari The Times of Israel 3 Oktober.

Kolonel Adraee mengatakan pekan lalu, IDF menyerang sebuah truk yang mengangkut "senjata sensitif" ke Hizbullah melalui salah satu penyeberangan. IDF menerbitkan rekaman serangan tersebut.

Militer memperingatkan, mereka tidak akan mengizinkan pengiriman senjata ke Hizbullah melalui penyeberangan sipil.

"Negara Lebanon bertanggung jawab atas penyeberangan perbatasan resminya dan kemampuannya untuk mencegah Hizbullah (menggunakan) penyeberangan ini. IDF mendesak negara Lebanon untuk melakukan pemeriksaan ketat terhadap truk-truk yang melewati penyeberangan sipil dan mengembalikan truk dan kendaraan yang berisi senjata ke Suriah," jelas Kolonel Adraee.

"Jika perlu, (IDF) tidak akan ragu untuk bertindak, seperti yang telah dilakukannya selama perang," tambahnya.

Terpisah, Menteri Transportasi Lebanon Ali Hamia, seorang anggota Hizbullah, akan mengadakan konferensi pers untuk membantah klaim tersebut, Channel 12 melaporkan.