BLITAR - Aparat Kepolisian Resor Blitar Kota, Jawa Timur, pemeriksaan ulang kasus pelemparan kayu yang dilakukan seorang ustaz ke santrinya setelah menerbitkan laporan polisi model A atau laporan polisi tersebut ditemukan oleh petugas kepolisian.
Kepala Seksi Bagian Humas Polres Blitar Kota Iptu Samsul Anwar menjelaskan laporan polisi model A tersebut, bisa dikeluarkan tanpa menunggu laporan dari keluarga.
Sebab, hingga kini keluarga juga belum melapor kasus pelemparan kayu oleh seorang ustaz yang berujung pada kematian santri.
"Jadi, untuk menentukan tersangka kami melaksanakan pemeriksaan ulang saksi, pemilik pondok pesantren, ustadz, para santri yang mengetahui kejadian tersebut dan dari rumah sakit," katanya dikutip ANTARA, Senin, 30 September.
Bla dari hasil pemeriksaan cukup baru dilakukan gelar perkara untuk menentukan siapa pelaku penganiayaan tersebut.
Hingga kini total terdapat sembilan orang yang telah dilakukan pemeriksaan terkait dengan kasus tersebut. Jumlah itu termasuk paman korban serta nenek. Untuk orangtua belum bisa dilakukan pemeriksaan, sebab kedua orangtua korban di luar negeri.
Polisi saat ini juga sudah menyita barang bukti berupa balok yang terdapat paku. Balok itu diduga dilempar hingga mengenai santri yang bersangkutan, yang menyebabkan santri berinisial KAF (13) meninggal dunia. Saat kejadian, ia sedang belajar di salah satu pondok pesantren di Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar.
Sementara itu, nenek korban, Suparti mengatakan menyerahkan perkara hukum tersebut ke polisi. Dari keluarga ingin agar masalah itu bisa diselesaikan secara kekeluargaan.
"Silakan jika mau dilanjutkan, yang penting dari keluarga tidak melanjutkan. Dikembalikan ke yang berwenang. Kami ingin secara kekeluargaan kalau bisa damai," ucap dia.
Ia berharap kejadian di pondok pesantren yang menimpa cucunya tidak terulang lagi, tidak ada kesewenang-wenangan pada anak didik.
"Mudah-mudahan bisa lebih baik, jangan terulang lagi seperti cucu saya," kata Suparti.
Kasus tersebut terjadi pada Minggu (15/9). Saat santri lain sudah bersiap mandi, namun ada salah seorang santri yang masih bandel dan tidak segera menyudahi permainan.
Ustad yang mengetahui hal tersebut kemudian melemparkan kayu ke arah santri yang bandel itu. Saat bersamaan korban lewat dan mengenai korban.
Di bagian belakang kayu tersebut ada pakunya dan menancap di kepala korban. Saat paku dicabut korban tidak sadar.
Korban juga langsung dibawa ke rumah sakit di Kabupaten Blitar untuk mendapatkan pertolongan, namun karena lukanya yang serius akhirnya dirujuk ke Rumah Sakit Kabupaten Kediri (RSKK). Namun, ia tidak bisa bertahan hingga meninggal dunia