Bagikan:

JAKARTA - Calon Gubernur Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung meminta tim pemenangannya untuk tidak melontarkan ujaran kebencian dalam berkampanye di Pilgub Jakarta.

Hal ini mengomentari fitnah kepada calon Gubernur nomor urut 1, Ridwan Kamil yang disebut memafaatkan kematian putranya, Emmeril Kahn Mumtadz untuk mencari simpati masyarakat dan menaikkan elektabilitas.

"Yang begini-begini kan memang jangan, lah. Saya minta kepada tim pendukung saya dan pasti mereka tidak mengangkat isu-isu yang bersifat agama entitas, kebencian, hoaks, dan sebagainya," kata Pramono ditemui di Cideng, Gambir, Jakarta Pusat, Senin, 30 September.

Pramono mengaku dirinya tidak ingin menanggapi apapun serangan dan hujatan yang dialamatkan padanya. Sebab, menurutnya, setiap orang termasuk peserta pemilihan harus menggunakan media sosial secara bijak.

"Bahkan ketika kemarin saya difitnah anti-Islam, kan saya jawab dengan lugas dan terbuka. Bahkan kalau ada ujian untuk lomba ngaji, saya berani tuh. Saya berani loh," tutur Pramono.

Calon Wakil Gubernur Jakarta nomor urut 3 Rano Karno juga angkat bicara soal serangan warganet yang ditujukan kepada Ridwan Kamil.

Rano menginbau semua pihak untuk mewarnai Pilkada Jakarta dengan narasi-narasi positif agar mencari solusi bersama untuk memecahkan permasalahan yang dihadapkan pada masyarakat.

"Saya yakin, tak ada satu orang tuapun yang siap kehilangan anaknya. Sedih kehilangan anak itu akan dibawa seumur hidup. Janganlah kebencian kamu terhadap seseorang atau sesuatu membuat kamu berlaku tidak adil," tutur pria yang akrab disapa Bang Doel

Ridwan Kamil berang atas pernyataan pegiat media sosial Denis Malhotra yang menyinggung kematian putra sulungnya, Eril.

Mulanya, Denis lewat akun media sosial X, @denismalhotra mengomentari rencana RK untuk mengolah sampah Jakarta di TPST Bantargebang menjadi batako. Batako hasil olahan sampah itu akan digunakan membangun Giant Sea Wall atau tanggul laut.

Denis menilai RK mampu menjalankan program tersebut. Sebab menurutnya, mantan Gubernur Jawa Barat itu saja bisa memanfaatkan kematian anaknya, Eril, sebagai panggung untuk mencari simpati.

"Iya percaya. Jangankan mengolah sampah jadi batako, mengolah momen kematian anak sendiri sebagai panggung untuk meraup simpati publik saja kamu bisa kok," tulis @denismalhotra.

Cuitan Denis pun terbaca oleh RK dan ia mengunggah foto tangkapan layar cuitan tersebut ke akun Instagramnya, ridwankamil. RK menyebut tudingan Denis merupakan fitnah yang tak bisa diterima oleh dirinya dan keluarga.

"Sebuah fitnah yang tidak pernah akan bisa kami terima. Semoga Allah memberikan rezeki dan hidayah yang berlimpah kepada yang bersangkutan," tulis RK dalam akun Instagramnya.