Bagikan:

JAKARTA - Menteri Pertahanan Amerika Serikat Lloyd Austin mengatakan dirinya tidak mendapat peringatan awal mengenai serangan Israel di Beirut yang menargetkan markas besar Hizbullah.

Austin menolak memberikan penilaian apa pun atas serangan tersebut, di tengah spekulasi mengenai nasib pemimpin kelompok militan Lebanon Sayyed Hassan Nasrallah.

Austin mengatakan dia akan berbicara dengan Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant untuk mendapatkan informasi terkini.

"Kami tidak mendapat peringatan sebelumnya. Telepon saya dengan Menteri Gallant terjadi ketika operasi sebenarnya sudah berlangsung," kata Austin kepada wartawan dilansir Reuters, Sabtu, 28 September.

“Seperti yang Anda ketahui, operasi ini terjadi beberapa jam yang lalu, dan mereka masih melakukan penilaian. Saya tidak memiliki informasi lebih lanjut atau spesifik untuk diberikan kepada Anda saat ini,” imbuhnya.

Serangan tersebut bisa memiliki dampak yang luas bagi Timur Tengah ketika Israel mengalihkan perhatiannya dari perang yang sudah berlangsung hampir setahun dengan Hamas yang bersekutu dengan Iran di Gaza ke operasi melawan Hizbullah.

Kedutaan Besar Iran di Lebanon mengatakan  serangan tersebut merupakan peningkatan eskalasi berbahaya yang akan menimbulkan hukuman yang pantas bagi pelakunya.

Menteri Luar Negeri Yordania mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mendorong wilayah tersebut menuju perang besar-besaran.

Austin sebelumnya secara terbuka memperingatkan perang besar-besaran antara Hizbullah dan Israel akan berdampak buruk bagi kedua belah pihak dan pada hari Jumat memperbarui seruan untuk melakukan diplomasi.

“Perang habis-habisan harus dihindari,” kata Austin.

“Diplomasi terus menjadi cara terbaik untuk maju, dan ini adalah cara tercepat untuk membiarkan warga Israel dan Lebanon yang terlantar kembali ke rumah mereka di kedua sisi perbatasan,” imbuhnya.