Bagikan:

JAKARTA - Pasangan suami istri (pasutri) bernama Maulana dan Melinda, orangtua dari seorang anak bernama Vino Satriani (15) masih berada di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis, 26 September.

Mereka masih menunggu proses pengambilan jenazah yang diduga kuat adalah anaknya dari 5 jenazah Kali Bekasi.

Pasalnya, berdasarkan pantauan VOI di RS Polri, terdapat sebuah peti jenazah bertuliskan Vino Satriani 0049/IX/2024/ML yang ada di dalam kamar jenazah RS Polri. Peti jenazah itu diduga kuat akan diserahkan ke pihal keluarga.

"Kita masih menunggu, kan selama kini kita sudah tes DNA masih menunggu juga. Kita lagi menunggu tapi belum tau hasilnya sampai kapan," kata Maulana, ayah Vino kepada wartawan, Kamis, 26 September.

Maulana mengaku jika pihak keluarga sudah menyerahkan bukti tambahan berupa raport ijazah yang terdapat sidik jari.

"Saya ingin anak saya ini dikebumikan karena sudah lama.," ujarnya.

Maulana juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak Kepolisian dan awak media yang sudah mengawal peristiwa Kali Bekasi hingga saat ini.

"Jangan sampai ada lagi kejadian seperti ini," ucapnya.

Sebelumnya diberitakan, Maulana dan Melinda, orangtua dari seorang anak bernama Vino Satriani (15) masih terlihat cemas di Posko DVI RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur. Pasutri itu masih bertanya - tanya apakah salah satu dari 5 jenazah korban Kali Bekasi yang masih berada di RS Polri Kramat Jati adalah putranya.

Keduanya datang ke RS Polri hanya untuk memastikan dan mengetahui terkait keberadaan anaknya. Pasalnya, sejak berpamitan hendak ke rumah sang nenek, Vino tak kunjung pulang ke rumahnya.

Menurut Melinda, dirinya mendapat kabar dari teman Vino yang selamat bahwa anaknya tidak tercebur (tidak melompat ke Kali Bekasi).

"Dari kesaksian temannya yang selamat, Vino ini tidak kecebur, dia tertangkap di Polsek. Tapi tiba - tiba kenapa anak saya meninggal? Ini ada apa?. Larinya bareng (dengan temannya yang menjadi saksi mata)," ujar Melinda kepada wartawan, Kamis, 26 September.

"Kok mama Vino, Vino bisa meninggal? kan ketangkap Polsek Kemang. Temannya melihat jelas Vino ditangkap polisi," imbuh Melinda, menirukan perkataan teman anaknya yang selamat.

Mendengar kesaksian dari teman putranya secara langsung, Melinda dan suaminya segera mendatangi Polsek yang dimaksud untuk memastikan keberadaan anaknya. Namun upaya itu sia - sia. Melinda tak berhasil menemukan anaknya.

"Saya ke Polsek tidak ada, aya dilimpahkan ke Polres. Dari Polres saya dilimpahkan kesini (RS Polri). Kesini katanya tidak bisa melihat jenazah sampai sekarang. Simpang siurnya (status keberadaan) anak saya," katanya.

Namun setelah berada di RS Polri, keduanya tidak dapat melihat jenazah anaknya dengan alasan belum ada kelengkapan data. Padahal pihaknya mengaku sudah melakukan tes DNA dan menyerahkan raport Ijazah Vino yang terdapat cap sidik jari.

"(saya cuma ingin memastikan jenazah Vino bukan) Iya itu aja, mencari. Saya ingin memastikan anak saya atau bukan. Katanya jika sidik jari sudah ada bisa dipulangkan, sedangkan sampai sekarang belum," sesal Melinda.