Bagikan:

JAKARTA - Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby menyebut upaya Hizbullah untuk menembakkan rudal balistik di dekat Tel Aviv “sangat memprihatinkan”.

Israel mengatakan pihaknya mencegat rudal Hizbullah – yang menandai serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya oleh kelompok militan tersebut yang menjangkau jauh ke jantung komersial Israel.

“Tentu saja hal ini sangat memprihatinkan bagi Israel, tetapi juga bagi kami, karena, seperti yang dikatakan Menteri (Antony) Blinken beberapa waktu lalu, kami benar-benar telah bekerja keras sejak awal konflik ini. Salah satu bidang utama yang kami coba cegah peningkatan (eskalasi) adalah antara Israel dan Hizbullah di sepanjang perbatasan dengan Lebanon,” kata Kirby kepada Kate Bolduan dari CNN, Rabu, 25 September.

Kirby juga menolak laporan CNN soal pemerintahan Biden yang disebut menghentikan upaya gencatan senjata di Gaza dan kesepakatan penyanderaan.

Kirby mengatakan Israel menurutnya terus berkomunikasi dengan Amerika Serikat terkait gencatan senjata Gaza.

“Usulan yang diajukan adalah usulan Israel. Ini adalah salah satu usulan yang diajukan oleh perdana menteri dan timnya, dan mereka terus berdiskusi dengan kami untuk memajukan hal ini. Saya sampaikan saja, Sinwar (pemimpin Hamas Yahya Sinwar) itu kendala utamanya,” ujarnya.

Sumber-sumber mengatakan kepada CNN sebelumnya, para pejabat senior AS telah berhenti memberikan dorongan kuat pada perundingan gencatan senjata, setelah memutuskan saat ini tidak ada kemauan politik di kedua pihak – Hamas atau Israel – untuk mengakhiri konflik.