Bagikan:

JAKARTA - FBI mengungkapkan pelaku penembakan terhadap calon presiden Donald Trump, Ryan Wesley Routh, telah menyusun rencana untuk kabur ke Meksiko.

Dalam dakwaan yang disusun jaksa federal untuk sidang penahanan praperadilan yang diajukan terdakwa Ryan Wesley Routh pada Senin 23 September, pelaku disebutkan telah menyusun rencana terkait aksinya.

FBI menyebutkan pelaku telah membuat daftar tanggal dan tempat Trump diperkirakan akan berkegiatan sebelum melancarkan aksinya .

Informasi itu berdasarkan temuan FBI terkait daftar tanggal dan tempat terkait yang berada di dalam mobil pelaku.

Dalam kendaraan itu juga ditemukan bukti-bukti rencana pelaku setelah melakukan aksinya akan kabur dari West Palm Beach, Florida ke Meksiko.

FBI juga menemukan fakta pelaku menulis surat yang ditulis tangan kepada seorang pria beberapa bulan lalu.

"Dear dunia. Ini adalah upaya pembunuhan terhadap Donald Trump tetapi saya telah mengecewakan Anda. Saya telah berusaha sebaik mungkin dan mengerahkan semua keberanian yang saya miliki," bunyi tulisan surat pelaku, dikutip dari CBN News.

Adapun praperadilan yang diajukan terdakwa Routh dengan mengajukan jaminan ditolak dalam sidang Senin 23 September.

Jaksa federal mengungkapkan telah meminta dewan juri agung untuk mengembalikan dakwaan dan menyusun yang baru untuk terdakwa Routh dalam kasus percobaan pembunuhan terhadap Donal Trump dengan ancaman hukuman maksimal penjara seumur hidup.

Routh juga didakwa pelanggaran federal terkait kepemilikan senjata api setelah percobaan pembunuhan terhadap Trump.

Secret Service mengatakan Trump tidak terluka dalam penembakan yang dilakukan Routh di luar Trump International Golf Club di West Palm Beach, Florida pada 15 September.

Gelagat Routh terpergok setelah seorang agen Secret Service melihat wajah seorang pria di semak-semak dengan senapan, yang kemudian diidentifikasi sebagai Routh.