JAKARTA - Bakal calon Gubernur Jakarta Pramono Anung menggelar acara dialog dan tanya jawab dengan masyarakat bertajuk "Nyalain Pram". Acara dengan konsep serupa sebelumnya pernah dilakukan Anies Baswedan saat Pilpres 2024 lalu, bernama "Desak Anies".
Dalam acara tersebut, Pramono mengungkapkan gagasan yang ia bawa di Pilgub Jakarta. Pramono juga menjawab semua pertanyaan masyarakat yang hadir terkait berbagai masalah di Jakarta.
Pramono mengaku tak bermaksud meniru cara Anies dalam menuangkan visi misinya di pilkada serta menjawab keluhan warga. Kegiatan ini, menurut dia, lumrah dilakukan oleh para calon pemimpin.
"Acara seperti ini sebenarnya sudah biasa di dalam kandidat seseorang yang mau jadi Gubernur, apa pun. Di negara maju, ini bagian dari proses demokrasi yang ada. Bukan sesuatu yang baru," kata Pramono usai acara Nyalain Pram di M Bloc Space, Jakarta Selatan, Sabtu, 21 September.
Namun, Pramono mengaku acara yang ia jalankan seperti Desak Anies ini sangat efektif untuk menampung aspirasi warga untuk dituangkan jika terpilih menjadi Gubernur Jakarta.
BACA JUGA:
"Dengan acara seperti ini, dengan yang pernah dilakukan oleh Mas Anies, dan juga oleh yang lain, menurut saya sangat bagus untuk digunakan untuk menyerap, mendengarkan aspirasi masyarakat. Saya banyak mendapatkan sesuatu yang tidak pernah saya bayangkan," ucap dia.
Dalam kesempatan itu, Pramono menilai seorang calon pemimpin memang harus berani menerima apapun kritikan dari rakyat. Termasuk juga soal memenuhi tuntutan warga untuk peningkatan kesejahteraannya.
"Ini membuka hal yang luar biasa bagi saya pribadi untuk bisa mendengarkan aspirasi masyarakat. Saya terima kasih dengan cara seperti ini. Saya adalah orang yang sangat senang untuk dikritik. Siapa pun yang bisa dikritik, maka dia akan kuat," pungkasnya.