Bagikan:

JAKARTA - Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo merespons keinginan bakal calon Gubernur Jakarta Pramono Anung yang ingin membangun waterway atau angkutan umum massal yang menghubungkan antarpulau di Kepulauan Seribu.

Syafrin menjelaskan, Pemprov DKI telah memiliki rencana untuk mengembangkan angkutan umum yang dikelola Transjakarta di laut, tepatnya perairan Kepulauan Seribu.

"Untuk ke depan, ini akan polanya sama. Nanti kalau by the service di jalan lewat Transjakarta itu adalah Rp per kilometer, maka di laut nanti akan ada Rp per mil. Dan itu sedang disiapkan untuk jadi lanjutan dan terintegrasi dengan layanan Transjakarta yang ada saat ini," kata Syafrin kepada wartawan, Sabtu, 20 September.

Untuk saat ini, terdapat dua pola layanan transportasi perairan yang menghubungkan antarpulau di Kepulauan Seribu maupun yang terhubung ke Jakarta Utara.

Di antaranya adalah kapal rakyat yang dimiliki pelaku usaha kapal atau perahu secara individu. Selanjutnya, kapal yang dimiliki Dinas Perhubungan DKI Jakarta. Kini, perencanaan pengadaan Transjakarta laut mulai dilakukan.

"(Transjakarta laut) masih dilakukan kajian secara komprehensif karena untuk itu masih dikaji lembaga yang nantinya akan menjalankan," jelas Syafrin.

Sebelumnya, Pramono Anung menjelaskan salah satu gagasan transportasi yang bakal ia jalankan jika terpilih dalam Pilkada 2024 dan menjabat Gubernur Jakarta bersama wakilnya, Rano Karno.

Ide tersebut yakni moda transportasi di perairan seperti yang sudah dijalankan di negara-negara maju. "Yang menjadi program salah satunya untuk waterway," ucap Pramono di Jakarta Timur, Selasa, 17 September.

Pramono menyebut, angkutan perairan yang melayani mobilitas masyarakat di Kepulauan Seribu ini kelak bisa dikelola oleh badan usaha milik daerah (BUMD) hingga badan usaha milik negara (BUMN).

"Siapa yang menyediakan alat transportasi adalah Bisa BUMD, bisa BUMN, bisa ASDP. Sehingga, rutinitas Transportasi ke Kepulauan Seribu maupun ke Jakarta Utara, Jakarta Barat, terjadwal dengan baik. Sekarang ini kan enggak terjadwal dengan baik," urai Pramono.