Bagikan:

JAKARTA - Gempa bumi dengan magnitudo 4,9 mengguncang Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu 18 September. BMKG mencatat episenter gempa berada di darat, 25 km tenggara Kabupaten Bandung, dengan kedalaman 10 km. Guncangan dirasakan di wilayah Bandung seperti Majalaya, Banjaran, Lembang, Parompong, Bandung Barat, Garut, dan Cileunyi. Banyak bangunan rusak, termasuk Puskesmas Kertasari yang terdampak signifikan.

Dalam tanggap darurat, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) segera mengerahkan tenaga medis di bawah koordinasi IDI Wilayah Jawa Barat. Ketua IDI Cabang Kabupaten Bandung, Dr. A. Aziz Asopari, melaporkan bahwa RSUD Bedas Kertasari merawat 26 korban, terdiri dari 24 luka ringan dan 2 luka berat yang dirujuk ke RSUD Majalaya.

Total korban yang tercatat di wilayah terdampak gempa bumi meliputi 15 orang luka berat, 53 luka ringan, dan 1 korban meninggal dunia, seorang balita. Saat ini, sekitar 5.400 orang mengungsi, dan para dokter di lapangan melaporkan kebutuhan mendesak akan logistik makanan dan obat-obatan. Kebutuhan khusus meliputi obat batuk, analgesik, anti-alergi, anti-hipertensi, serta vitamin untuk ibu hamil dan anak-anak.

Penyakit pasca-bencana yang paling umum dilaporkan termasuk ISPA, alergi, hipertensi, myalgia, dan kecemasan. Tim IDI juga menemukan anak-anak yang mengalami trauma pasca-bencana di Desa Cihawuk, yang membutuhkan konseling.

Menurut Dr. M. Luthfi, SpPD-KHOM, FINASIM, MMRS, Ketua IDI Wilayah Jawa Barat, sekitar 40 dokter umum dan spesialis bersama perawat telah dikerahkan ke wilayah terdampak. Tim mobile clinic masih beroperasi di beberapa lokasi untuk memberikan layanan kesehatan keliling. Bantuan logistik, obat-obatan, dan susu akan disalurkan oleh IDI Wilayah Jawa Barat dalam waktu dekat.

Hingga 19 September 2024, BMKG melaporkan gempa susulan dengan magnitudo terbesar 3,1, namun tidak berpotensi tsunami. Ketua Umum PB IDI, Dr. Moh. Adib Khumaidi, SpOT, mengapresiasi respon cepat IDI di Jawa Barat dan menghimbau seluruh cabang IDI di Indonesia untuk meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi bencana.

IDI juga mengingatkan masyarakat di wilayah terdampak untuk menghindari bangunan rusak dan mematuhi arahan dari petugas keamanan. Masyarakat diminta untuk selalu waspada terhadap potensi gempa bumi susulan dan mengikuti informasi resmi dari BMKG.