Bagikan:

JAKARTA - Serangan mematikan Israel yang meledakkan radio dan pager Hizbullah melanggar semua garis merah.

Hal ini disampaikan Hizbullah dalam pidato yang disiarkan saat suara dentuman sonik dari pesawat tempur Israel mengguncang gedung-gedung di Beirut.

Lebanon dan Hizbullah menyalahkan Israel atas serangan terhadap peralatan komunikasi Hizbullah yang menewaskan 37 orang dan melukai sekitar 3.000 orang.

Israel belum mengomentari secara langsung serangan tersebut, yang menurut sumber keamanan mungkin dilakukan oleh agen mata-mata Mossad.

“Tidak ada keraguan bahwa kita telah mengalami pukulan keamanan dan militer besar yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah perlawanan dan belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah Lebanon,” kata pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah dilansir Reuters, Kamis, 19 September.

“Pembunuhan, penargetan, dan kejahatan semacam ini mungkin belum pernah terjadi sebelumnya di dunia,” sambungnya. “Musuh melampaui semua kendali, hukum, dan moral,” katanya.

Hizbullah menyebut  serangan Israel itu dapat dianggap sebagai kejahatan perang.

Saat pidato pimpinan Hizbullah tersebut disiarkan, dentuman sonik yang memekakkan telinga dari pesawat tempur Israel mengguncang Beirut.

Sementara srael mengatakan pesawat tempurnya menyerang Lebanon selatan semalam. Hizbullah melaporkan serangan udara dilanjutkan di daerah perbatasan pada sore hari.

Serangan terhadap peralatan komunikasi Hizbullah menebarkan ketakutan di seluruh Lebanon, di mana orang-orang meninggalkan perangkat elektronik karena takut membawa bom di saku mereka.

“Siapa yang bisa mengamankan ponselnya sekarang? Ketika saya mendengar kejadian kemarin, saya meninggalkan ponsel saya di sepeda motor dan pergi,” kata Mustafa Sibal.

Tentara Lebanon mengataka pihaknya meledakkan pager dan perangkat telekomunikasi yang mencurigakan dalam ledakan terkendali di berbagai daerah. Mereka meminta warga untuk melaporkan perangkat mencurigakan apa pun.