Bagikan:

JAKARTA - Lembaga survei Warna Research Center merilis hasil preferensi masyarakat terkait tingkat keterpilihan terhadap dua pasangan calon gubernur dan wakil gubernur di Provinsi Kalimantan Timur menjelang Pilkada 2024.

Hasilnya, elektabilitas petahana Isran Noor-Hadi Mulyadi hanya berada di angka 33,8 persen kalah jauh dari penantangnya Rudy Mas'ud-Seno Aji yang meraih 58,6 persen.

Pasalnya, dalam survei yang disodorkan ke masyarakat ditemukan bahwa banyak yang tidak puas dengan kepemimpinan Isran Noor-Hadi Mulyadi. Petahana dianggap gagal oleh masyarakat Kaltim sehingga ingin figur baru sebagai gubernur dan wagub.

"Dalam pertanyaan tertutup, pasangan Rudy Mas'ud-Seno Aji unggul jauh di angka 58,6 persen dan petahana Isran Noor-Hadi Mulyadi di angka 33,8 persen. Sementara sebanyak 7,6 persen responden belum menentukan pilihan/belum menjawab," ujar Direktur Eksekutif Warna Research Center Hilman Firmansyah dalam keterangannya, Kamis, 19 September.

Sementara, lanjutnya, tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Isran Noor-Hadi Mulyadi hanya mencapai 40,6 persen. Adapun tingkat keberhasilan pemerintahan petahana dinilai 38,5 persen dari program program yang dijanjikan saat kampanye pada pilkada lalu.

Kemudian, sebanyak 77,4 persen responden menilai petahana gagal menekan angka putus sekolah di Kalimantan Timur (Kaltim) yang masih tinggi. Di mana menurut pendapat responden, belasan ribu anak tidak bisa melanjutkan pendidikan karena berbagai masalah, terutama faktor ekonomi keluarga yang tidak mendukung dengan biaya yang harus dikeluarkan untuk anak mereka.

"Sebanyak 70,6 persen responden menilai bahwa di Kalimantan Timur sarana dan prasarana pendidikan masih jauh dari ideal dimana jumlah sekolah belum merata. Tidak semua kecamatan memiliki sekolah untuk tingkat SMP dan SMA," jelasnya.

Dar hasil survei juga ditemukan beberapa isu yang dibicarakan oleh responden. Di mana, kata Hilman, sebanyak 57,3 persen membicarakan isu SDM dan lapangan pekerjaan di Kaltim pada era kepemimpinan Isran Noor-Hadi Mulyadi menjadi provinsi dengan tingkat pengangguran tertinggi se-Kalimantan yang mencapai 5,71 persen.

"Dengan adanya IKN, kesempatan dan pembukaan lapangan kerja dan lapangan usaha baru akan bertambah, namun pemerintah perlu memastikan peluang ini bisa diakses warga lokal," katanya.

Selain itu, tambah Hilman, sebanyak 17,4 persen responden membicarakan isu terkait pembangunan infrastruktur, perhubungan dan komunikasi perlunya percepatan. "Seperti internet yang menyeluruh di Kaltim juga penting agar efektivitas dalam pembangunan dapat terlaksana," imbuhnya.

Lalu juga sebanyak 25,2 persen responden menaruh perhatian pada isu tentang lingkungan hidup. Para responden menginginkan jangan sampai pembangunan yang pesat di Kaltim mendegradasi kelestarian lingkungan.

Sementara jika dicari tahu terkait tingkat elektabilitas kedua pasangan calon dengan jawaban responden secara terbuka dan ditanyakan secara spontan, jika pilkada digelar saat ini. Hasilnya, pasangan cagub-cawagub Rudy Mas'ud-Seno Aji unggul dengan perolehan 53,1 persen dan pasangan Isran Noor-Hadi Mulyadi 30,3 persen.

"Lalu sebanyak 16,4 persen responden masih belum menentukan pilihan atau memilih untuk tidak menjawab," pungkasnya.

Survei ini dilakukan pada 5-15 September 2024 dengan metodologi survei dengan multistage random sampling dengan jumlah responden sekitar 1.400 orang di Provinsi Kalimantan Timur.

Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara tatap muka dengan responden menggunakan kuesioner. Survei ini memiliki margin of error sebesar ±2,62 persen.