JAKARTA - Deputi Pencegahan dan Monitoring Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Pahala Nainggolan menjalani tes wawancara sebagai calon pimpinan (capim). Dia ditanya perihal kondisi terkini KPK dari eks Ketua KPK Taufiequrachman Ruki yang jadi panelis.
“Anda sebagai Deputi Pencegahan KPK sudah jalan lima tahun ya?” tanya Ruki mengawali pertanyaannya dalam tes wawancara capim yang digelar di Gedung Sekretariat Negara (Setneg), Jakarta, Rabu, 18 September.
“Sembilan,” jawab Pahala.
“Apa kontribusi anda terhadap kehancuran KPK?” ujar Ruki.
Mendapati pertanyaan ini, Pahala kemudian menjelaskan kondisi KPK sekarang. “Sebenarnya saya bisa bikin KPK lebih baik lagi harusnya,” ungkapnya.
Pahala kemudian menceritakan saat ini kondisi di internal berbeda dari periode sebelumnya. Secara moral, ia juga merasa ikut bertanggung jawab dengan kondisi KPK saat ini.
Karenanya, ke depan dia berupaya akan memperbaiki tatanan lembaga. Setidaknya ada beberapa hal yang bakal dilakukannya, termasuk memperbaiki sumber daya manusia (SDM) di KPK.
“Di kompetensinya harus benar-benar seperti dikenal orang kalau kita ahli berintegritas,” tegasnya.
“Kedua, teknologi di dalam data informasi ketinggalan zaman paling enggak selama sembilan tahun ke belakaang. Jadi paling enggak secara internal didorong teknologi sehingga culture yang KPK punya terbangun,” sambung Pahala.
BACA JUGA:
Terakhir, jika Pahala terpilih maka dia ingin penanganan kasus korupsi di KPK pada skala yang lebih besar. “Dari dulu kita bilang yang besar diambil kalau OTT, yang sisanya diserahkan ke APH dong sehingga kita fokus yang besar-besar,” katanya.
Tapi, langkah ini bisa berhasil jika kompetensi pegawai di penindakan lebih maksimal. “Kita harus punya ahli di penindakan, ada ahli perbankan, ahli asuransi sehingga kalau ada kasus dia undang luar nanti diajar lagi,” pungkas Pahala.