Bagikan:

JAKARTA - Proses evakuasi jenazah wanita lansia bernama Nimih (56) wisatawan Agrowisata Gunung Mas mendapat pengawalan dari Satlantas Polres Bogor sesuai dengan SOP yang ada pada Minggu malam, 15 September.

Kasat Lantas Polres Bogor AKP Rizky Guntama membenarkan adanya pengawalan dari Satlantas Polres Bogor terhadap mobil ambulans saat mengevakuasi wisatawan yang meninggal dunia itu. Pengawalan dilakukan sesuai SOP.

Proses evakuasi terhadap jenazah korban berawal ketika anggota Satlantas Polres Bogor mendapatkan informasi adanya orang meninggal dunia.

"Kami dapat info juga dari teman-teman media kalau ada yang meninggal. Kami kroscek benar adanya, ada yang meninggal. Kemudian kami cari ambulans dari Gunung Mas," kata AKP Rizky saat dikonfirmasi VOI, Senin, 16 September.

Setelah mendapatkan ambulanss, kemudian dilakukan penjemputan jenazah menggunakan mobil ambulans dengan pengawalan dari anggota Satlantas Polres Bogor.

"Sudah dapat ambulans, kemudian kami boyong itu pukul 12 malam. Kami boyong sampai dengan tol arah Jakarta," ujarnya.

AKP Rizky menyebut, pengawalan terhadap ambulans yang dilakukannnya sudah sesuai SOP. Menurutnya, bilamana ada ambulans yang berisi baik (pasien) luka ringan dan luka berat bahkan kritis selalu diprioritaskan.

"Walaupun sedang dilaksanakan one way pasti kami prioritaskan. Untuk yang kritis akan kami boyong, akan kami kawal sampai dengan titik dimana diperlukan. Baik ke rumah sakit atau arah Jakarta," katanya.

Pada proses pengawalan jenazah, AKP Rizky menjelaskan, pihaknya mengerahkan sejumlah personel yang ada di tiap titik hambat untuk mengurai kepadatan kendaraan ketika ambulans hendak melintas.

"Evakuasi setiap hambat itu ada personel Satlantas. Kemudian yang boyong hanya satu pengawal bermotor. Tapi setiap titik dibantu untuk kelancarannya," ucapnya.

Saat kejadian terjadi, anggota Satlantas Polres Bogor juga telah mengerahkan sebanyak 120 personel Satlantas untuk mengurai kemacetan di kawasan Puncak, Bogor.

"Jadi semua personel kalo misalkan ada urgensi seperti itu pasti semuanya ikut serta untuk membantu. Untuk di titik hambat, personel kami di ploting disana. jadi ketika kendaraan mau lewat akan diprioritaskan untuk kendaraan itu dulu, jalur kendaraan," katanya.

Sebelumnya diberitakan, Polres Bogor membantah adanya wisatawan lansia wanita bernama Nimih (56) yang meninggal dunia akibat terjebak macet di kawasan Puncak, Bogor, Jawa Barat yang terjadi pada Minggu malam, 15 September.

Kasat Lantas Polres Bogor AKP Rizky Guntama menjelaskan, kronologi wisatawan meninggal dunia bukan karena terjebak kemacetan.

"Benar ada wisatawan yang tewas, korban ibu-ibu umur 56 tahun. Korban meninggal di rest area Masjid Gunung Mas. Bukan meninggal karena terjebak macet," kata AKP Rizky saat dikonfirmasi VOI, Senin, 16 September.