16 Rumah Rusak Akibat Pergerakan Tanah di Sumedang
16 rumah rusak akibat bencana pergerakan tanah yang melanda Desa Tanjungwangi, Kecamatan Tanjungmedar (ANTARA)

Bagikan:

SUMEDANG - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumedang, Jawa Barat mencatat 16 rumah rusak akibat bencana pergerakan tanah yang melanda Desa Tanjungwangi, Kecamatan Tanjungmedar.

Seluruh penghuninya harus mengungsi untuk menghindari ancaman bahaya bencana itu.

"Kita sudah melakukan 'assessment' ada 16 rumah yang mungkin terancam terkait pergerakan tanah di lokasi itu," kata Sekretaris BPBD Kabupaten Sumedang Iwan Hermawan dikutip Antara, Senin, 29 Maret.

Iwan menuturkan pergerakan tanah itu sudah sering terjadi. Dampak dari kejadian itu menyebabkan kerusakan pada bangunan rumah warga maupun tanah lingkungan warga setempat.

Rumah yang terdampak langsung pergerakan tanah, kata dia, cukup berjarak jauh dengan rumah penduduk lainnya di desa tersebut sehingga tidak terlalu meluas ancaman bahayanya terhadap warga di sana.

"Sebanyak 16 rumah ini memang kondisinya betul-betul ada retakan, ada rumah yang tidak banyak retakan tapi tanah di pinggir rumahnya sudah ada retakan," sambung Iwan.

Dari hasil laporan di lapangan kondisi rumah warga itu terletak pada kemiringan tanah yang berbahaya dan cukup tinggi sehingga disarankan mengungsi untuk menghindari bahaya bencana pergerakan tanah.

Seluruh warga yang tinggal di rumah itu, kata dia, sementara tinggal mengungsi di gedung olahraga milik desa setempat, ada juga tinggal di rumah saudaranya yang aman dari ancaman bencana.

"Ada 63 jiwa dari 16 rumah itu sudah kita kosongkan, dan diingatkan warga agar tidak lagi menempati karena punya potensi cukup besar, sementara kita tempatkan di Gor desa," katanya.

Sementara itu Pemerintah Kabupaten Sumedang telah menyiapkan kebutuhan logistik maupun keperluan lainnya yang dibutuhkan warga selama tinggal di pengungsian.

Pemerintah daerah juga, kata dia, akan merelokasi seluruh rumah yang terdampak bencana pergerakan tanah, untuk realisasinya menunggu hasil kajian dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).

"Kita koordinasi untuk rencana relokasi, dan kita juga sudah mengirimkan surat ke Badan Geologi, kita tinggal menunggu, mudah-mudahan secepatnya ada tim," katanya.