Bagikan:

JAKARTA – Pengamat kebijakan publik Agus Pambagio menduga, wacana calon gubernur Jakarta Ridwan Kamil (RK) membuat program Sahabat Lansia hanya sebagai alat mengerek popularitas menjelang Pilkada Jakarta 2024.

Menurut dia, selain tidak realistis, janji-janji menjelang dan selama kampanye belum tentu bisa direalisasikan calon kepala daerah. Terlebih, tidak ada payung hukum yang mewajibkan calon kepala daerah terpilih merealisasikan janji-janji kampanye.

“Saya belum tahu detailnya, kan dia hanya ngomong itu (Program Sahabat Lansia), rapat juga belum. Apalagi yang dijanjikan di kampanye belum tentu direalisasikan. Saya curiga ini hanya untuk mencari popularitas dari wacana program yang diusung,” beber Agus, Minggu 8 September 2024.

Sebelumnya saat deklarasi Relawan Berkah di Jakarta Timur, akhir pekan lalu, RK mengaku memiliki beberapa program humanis untuk warga Jakarta, salah satunya Sahabat Lansia. Melalui program ini, anak-anak di masing-masing wilayah setiap satu bulan sekali diajak untuk mengunjungi dan berkomunikasi dengan warga Jakarta yang sudah lansia.

“Sehingga terjadi transfer komunikasi antargenerasi. Sehingga anak-anak tidak hidup dalam generasinya, tapi mendapat kearifan dari orangtua-orangtuanya,” ungkap RK.

Meski demikian, tujuan dari program yang digagas mantan Gubernur Jawa Barat itu tetap dipertanyakan Agus Pambagio. Sebab, cara komunikasi antara anak-anak dan lansia memiliki perbedaan serta belum tentu dipahami satu sama lain.

“Tujuannya apa? Memang mampu? Saya sama anak saya saja kadang enggak nyambung. Apa yang mau dikomunikasikan, seperti apa cara komunikasinya? Bagi saya, itu enggak jelas programnya,” tandas Agus.