Bagikan:

JAKARTA - Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI, Fadli Zon, menekankan pentingnya sistem perdagangan internasional yang lebih seimbang antara negara maju dan negara berkembang. Pernyataan ini disampaikan Fadli Zon saat bertemu dengan Sekretaris Jenderal United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD), Rebeca Grynspan, di sela-sela Indonesia Africa Parliamentary Forum di Bali.

"Solusi masalah pembangunan global terletak pada kerja sama. Negara berkembang membutuhkan dukungan untuk mengembangkan industri hilir. Peran UNCTAD sangat penting dalam memfasilitasi kerja sama antara negara maju dan negara berkembang," kata Fadli Zon, dalam keterangan tertulis yang  diterima VOI dari Denpasar, Bali, Senin, 2 September.

Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI, Fadli Zon bertemu dengan Sekretaris Jenderal United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD), Rebeca Grynspan. (IST)
Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI, Fadli Zon bertemu dengan Sekretaris Jenderal United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD), Rebeca Grynspan. (IST)

Rebeca Grynspan menanggapi pernyataan Fadli Zon dengan mengapresiasi peran Indonesia sebagai negara middle power dan suara yang dapat mewakili negara-negara berkembang (Global South). Ia mendorong Indonesia untuk menjadi tuan rumah pertemuan tahunan UNCTAD 2025, sebuah forum perdagangan internasional yang biasanya diikuti oleh Forum Investasi dan mampu menarik ribuan peserta.

Dalam kesempatan itu, Fadli Zon juga memperkenalkan Menteri Investasi, Rosan Roeslani, kepada Rebeca untuk membahas lebih lanjut mengenai rencana pertemuan tersebut. Fadli Zon menyoroti keunikan UNCTAD dalam struktur Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang lebih egaliter dan mendorong hubungan horizontal antarnegara.

Selain isu perdagangan internasional, Fadli Zon juga menekankan pentingnya mendukung Palestina, khususnya dalam upaya pembangunan kembali Gaza. Rebeca Grynspan sependapat dengan Fadli Zon, menambahkan bahwa berdasarkan kajian UNCTAD, dibutuhkan 70 tahun untuk membangun kembali Gaza.

Sebagai penutup, Fadli Zon menegaskan peran penting UNCTAD dalam mendukung kerjasama Selatan-Selatan, di mana perekonomian Indonesia dan negara-negara Afrika diprediksi akan menentukan lebih dari dua pertiga ekonomi global di masa depan.