Bagikan:

TERNATE - PDAM menyalurkan air bersih bagi warga terdampak banjir bandang di Kelurahan Rua, Ternate, Maluku Utara. Namun temua dari Dinkes setempat mengungkapkan bahwa air yang didistribusikan di lokasi pengungsian telah terkontaminasi bakteri.

"Memang benar ada bakteri yang ditemukan oleh tim kami pada saat melakukan pemeriksaan kualitas air yang didistribusikan dari PDAM untuk para pengungsi yang kini mendiami pos pengungsian di SMK Negeri 4 Kota Ternate," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Ternate, Fathiyah Summa di Ternate, Minggu, dilansir dari ANTARA.

Tim Dinkes Kota Ternate melakukan pemeriksaan beberapa waktu lalu pada saat ratusan warga masuk di pos pengungsian yang disiapkan oleh Pemkot Ternate di SMK Negeri 4 Kota Ternate yang berada di Kelurahan Kastela.

Dia mengatakan, setelah ditemukan kemudian tim Dinkes melalui Bidang Kesling bersama tim PDAM melakukan pengurasan serta penjernihan.

"Semuanya sudah ditangani berkala setelah ditemukan kontaminasi bakteri, jadi semuanya sudah aman," ujar Fathiyah.

Dia menjelaskan, dengan ditemukannya kontaminasi bakteri, maka setiap kebutuhan seperti makanan maupun minuman serta kebutuhan lain yang dibagikan ke warga di pos pengungsian tetap di awasi ketat tim kesehatan yang disiagakan di lokasi.

Banjir bandang yang menerjang Kelurahan Rua, Kecamatan Pulau Ternate pada Ahad (25/8) dini hari kemarin itu, menewaskan 19 orang, di antaranya 18 sudah ditemukan, sedangkan satu korban masih dalam pencarian akibat tertimbun material lumpur dan bebatuan dilokasi.

Sementara banjir bandang yang terjadi Ahad sekitar pukul 03:00 subuh kemarin itu juga merusak 25 rumah warga dan satu bangunan mushola.

Warga yang diungsikan oleh Pemkot Ternate, berdasarkan data pada Sabtu, 31 Agustus kemarin berjumlah 250 jiwa dari 73 kepala keluarga.*