Bagikan:

JAKARTA - Sekjen Partai NasDem Hermawi Taslim menegaskan partainya tetap membuka pintu kepada Anies dan menjaga hubungan baik. Meskipun, kini Anies gagal maju dalam Pilkada 2024 karena tak mendapat tiket pencalonan.

NasDem, diakui Hermawi, juga tak bisa berbuat banyak untuk mempertahankan Anies agar tetap bisa berlayar menjadi calon Gubernur DKI Jakarta. Meski begitu, Hermawi yakin masyarakat Jakarta masih tetap mendukung Anies apapun langkahnya ke depan

"Prosesnya, kalau enggak bisa, kita mau apain? Anies menurut saya tetap ada di hati rakyat, tetap disayang sama nasSem. Empat hari yang lalu masih makan siang di sini, masih oke. Kita sebagai kerabat masih baik-baik aja," kata Hermawi di NasDem Tower, Jakarta Pusat, Jumat, 30 Agustus.

Di usianya yang beranjak 55 tahun, Anies dipandang Hermawi masih bisa melakukan banyak hal. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu masih berpeluang mengikuti pemilu dan pilkada periode berikutnya, serta kegiatan sosial lainnya.

Lagipula, menurut Hermawi, masyarakat sudah mengetahui jalan Anies terganjal di Pilkada 2024 bukan karena ia tak berkompeten, melainkan dampak dari strategi politik pihak tertentu.

"Pak Anies itu ibarat orang main kartu, ya kartunya enggak pernah mati. Kenapa? Karena dia sudah ada di hati rakyat. Kan sebagian rakyat tau bagaimana perlakuan terhadap Pak Anies dan itu investasi beliau sebagai seorang politik, menurut saya," jelasnya.

Dinamika pencalonan di Pilkada 2024 tampak naik turun, terlebih jelang berakhirnya masa pendaftaran pasangan calon kepala daerah.

Peluang Anies maju diusung PDI Perjuangan (PDIP) di Pilgub Jakarta setelah ditinggal oleh NasDem, PKB, dan PKS, ternyata tak berbuah. PDIP mencalonkan kadernya, Pramono Anung-Rano Karno yang mendaftar ke KPU DKI Jakarta pada Rabu, 28 Agustus.

Belakangan, PDIP menawarkan Anies untuk maju Pilgub Jawa Barat (Jabar), setelah batal mengusungnya di Pilgub Jakarta. Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDIP Jabar sempat mengungkap Anies akan dipasangkan oleh Ono Surono.

Sempat berkembang juga rumor Anies telah berangkat ke Bandung, Jawa Barat untuk mendaftar bersama PDIP. Lalu, dua jam sebelum masa pendaftaran ditutup, Anies, lewat juru bicaranya, mengumumkan batal mencalonkan diri di Pilkada Jabar. Hingga ditutupnya masa pendaftaran, Anies ternyata tetap berada di Jakarta.

Anies mengaku tak mengambil kesempatan menjadi calon Gubernur Jabar karena sebelumnya tak mendapat aspirasi dari masyarakat untuk memimpin selain di Jakarta.

Sementara, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan bukan partainya yang menghalangi Anies Baswedan berlaga di Pilkada 2024. Rakyat bisa menilai pihak itu dengan melihat siapa yang sejak awal mencampuri pelaksanaan pesta demokrasi.