Bagikan:

JAKARTA - Kamala Harris mengatakan pada Kamis malam, dirinya bersama Presiden Joe Biden berupaya agar perang di Jalur Gaza segera berakhir, sehingga Palestina dapat mewujudkan haknya hingga menentukan nasibnya sendiri.

Itu dikatakan Harris dalam hari terakhir Konvensi Nasional Partai Demokrat yang digelar di United Center, Chicago, usai dia secara resmi menyampaikan kesediannya menerima pencalonan sebagai calon presiden dari partai tersebut dalam Pemilihan Presiden Amerika Serikat 2024.

Dalam pidatonya, Harris menyerukan untuk mengakhiri perang di Gaza dan melawan tirani di seluruh dunia, yang sangat kontras dengan Donald Trump dari Partai Republik.

"Dalam pertikaian abadi antara demokrasi dan tirani, saya tahu di mana saya berdiri dan saya tahu di mana Amerika Serikat seharusnya berada," kata Harris, menuduh Trump mendekati para diktator, melansir CNN 23 Agustus.

Pada malam terakhir, dan yang paling dinanti-nantikan, dari konvensi tersebut, Harris (59) berusaha mendefinisikan ulang dirinya untuk Amerika, saat ia dan Trump memasuki 11 minggu terakhir dari kampanye yang sangat ketat.

Setelah berhari-hari protes dari para pendukung Palestina yang kecewa karena tidak mendapat tempat berbicara di konvensi tersebut, Harris menyampaikan janji untuk mengamankan Israel, membawa pulang para sandera dari Gaza dan mengakhiri perang di daerah kantong Palestina tersebut.

"Sekaranglah saatnya untuk menyelesaikan kesepakatan penyanderaan dan gencatan senjata," katanya diiringi sorak sorai.

"Apa yang terjadi di Gaza selama 10 bulan terakhir sangat menghancurkan. Begitu banyak nyawa tak berdosa yang hilang, orang-orang yang putus asa dan kelaparan terus-menerus melarikan diri demi keselamatan. Skala penderitaan ini sangat memilukan," katanya,

"Presiden Biden dan saya berupaya untuk mengakhiri perang ini sehingga Israel aman, para sandera dibebaskan, penderitaan di Gaza berakhir dan rakyat Palestina dapat mewujudkan hak mereka atas martabat, keamanan, kebebasan, dan penentuan nasib sendiri," tandasnya.

"Dan saya tegaskan, saya akan selalu membela hak Israel untuk membela diri dan saya akan selalu memastikan Israel memiliki kemampuan untuk membela diri," tambahnya.

Harris muncul sebagai kandidat presiden dari Partai Demokrat kurang dari sebulan lalu, ketika petahana presiden Joe Biden (81) mengumumkan pengunduran dirinya dan menyatakan dukungan kepada Harris.

Harris secara resmi mengumumkan penerimaan pencalonan dirinya oleh Partai Demokrat dalam hari terakhir Konvensi Nasional Partai Demokrat.

Petahana Wakil Presiden AS itu menjadi wanita kulit hitam pertama dan orang Asia-Amerika pertama yang memimpin sebuah partai besar. Jika terpilih, Harris akan menjadi wanita pertama dan presiden Amerika keturunan India.

Dalam kesempatan itu, ia bersumpah untuk menjadi presiden bagi semua orang Amerika.