Bagikan:

JAKARTA- Aksi demonstrasi menolak pengesahan revisi Undang-undang (RUU) Pilkada di depan Gedung MPR/DPR/DPD RI pada Kamis, 22 Agustus, siang ini sempat ricuh.

Kericuhan tersebut lantaran Ketua Baleg DPR RI Wihadi Wiyanto, Wakil Ketua Baleg DPR Achmad Baidowi atau Awiek serta Wakil Ketua Komisi III DPR RI Habiburokhman bersikeras menemui massa aksi di depan Gedung DPR.  

Berdasarkan pantauan VOI di lokasi, Wihadi, Awiek hingga Habiburokhman sempat mengurungkan niat menemui ribuan massa aksi. Namun ketiganya tetap ingin mendengarkan aspirasi rakyat secara langsung. 

Sayangnya, mereka malah dilempari botol saat berdiri di mobil komando didampingi Presiden Partai Buruh, Said Iqbal. Orator dari atas mobil komando pun sempat mencegah agar tidak terjadi provokasi.

Tampak juga, Awiek yang meminta massa aksi untuk tenang dan tidak melakukan aksi lempar botol terhadap dirinya dan pimpinan DPR.

Tak sempat bicara dengan. Para massa aksi, Wihadi, Awiek dan Habiburokhman lalu digiring turun dari mobil komando dan kembali masuk ke dalam Gedung DPR/MPR RI. 

Namun, kemarahan massa aksi semakin menjadi-jadi. Para demonstran terus melempari botol hingga batu ke arah ketiganya.

Pimpinan Baleg dan pimpinan Komisi III DPR itu juga sempat menundukkan kepala dan berlindung di balik aparat kepolisian hingga akhirnya memasuki Gedung MPR/DPR/DPD RI.

Diberitakan sebelumnya, Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) ikut turun ke jalan bersama buruh dan elemen masyarakat lainnya hari ini. 

Mereka menggelar aksi di depan Gedung DPR RI pada Kamis 22 Agustus sebagai bentuk dukungan terhadap putusan MK mengenai Pilkada.

Melalui akun Instagram resmi mereka, BEM UI mengumumkan bahwa aksi akan dimulai pukul 09.00 WIB, dengan titik kumpul di Lapangan FISIP UI dan titik aksi di Gedung DPR RI.

"Kami mengajak seluruh mahasiswa dan masyarakat untuk bergabung dalam aksi massa mengawal putusan MK," demikian seruan BEM UI dalam ajakan yang disebarluaskan melalui media sosial.