Bagikan:

JAKARTA - Polisi menetapkan pria berinisial AS sebagai tersangka dugaan penipuan dan penggelapan dalam transaksi jual beli lahan proyek Jalan Tol Semarang-Demak.

Kanit Tindak Pidana Tertentu Satreskrim Polrestabes Semarang AKP Johan Widodo mengatakan, tersangka yang merupakan mantan Kepala Desa (Kades) Bedono di Kabupaten Demak, Jawa Tengah (Jateng), diduga menerima sejumlah uang atas penerbitan surat C desa untuk lahan sekitar 1 hektare (ha) yang akan diperjualbelikan.

Ia menjelaskan, peristiwa tersebut bermula dari seorang perempuan berinisial T yang diduga merupakan makelar tanah akan menjual sebidang tanah dengan luas sekitar 1 ha di Desa Bedono pada 2020

T warga Genuk, Kota Semarang, yang juga sudah ditetapkan sebagai tersangka, lanjut dia, meminta AS untuk membuat tanah C desa sebagai keterangan bahwa lahan yang akan dijual tersebut tidak dalam sengketa.

"T kemudian menjual tanah tersebut ke seorang warga Semarang dengan harga Rp800 juta," katanya di Semarang, Selasa 20 Agustus, disitat Antara.

Ia menjelaskan, transaksi jual beli dilakukan di hadapan notaris di Kota Semarang.

Menurut dia, permasalahan muncul ketika tanah yang dijual tersebut ternyata terkena proyek Tol Semarang-Demak.

Dalam proses pembayaran ganti rugi, lanjut dia, uang yang dibayarkan pelaksana proyek tol ternyata tidak dibayarkan kepada pembeli lahan tersebut.

Ia menjelaskan uang ganti rugi dibayarkan kepada seseorang yang merupakan pemilik sertifikat lahan yang tercatat di BPN.

"Korban yang merasa uang pembelian tanahnya todak dikembalikan oleh tersangka kemudian melapor ke polisi,," katanya.

Atas perbuatannya, kedua tersangka dijerat dengan Pasal 378 KUHP tentang penipuan atau Pasal 374 KUHP tentang penggelapan.