JAKARTA - Filipina mendeteksi kasus baru virus mpox di negaranya, yang pertama sejak Desember tahun lalu. Departemen Kesehatan sedang menunggu hasil tes sebelum dapat menentukan varian virus tersebut.
Pasien tersebut merupakan pria berusia 33 tahun yang tidak memiliki riwayat perjalanan ke luar Filipina.
“Kami sedang menunggu hasil pengurutan dan akan memperbaruinya setelah tersedia,” kata juru bicara Departemen Kesehatan (DOH) Filipina Albert Domingo dilansir Reuters, Senin, 19 Agustus.
Kasus baru di Filipina ini merupakan kasus ke-10 yang dikonfirmasi laboratorium yang terdeteksi oleh departemen kesehatan. Kasus pertamanya terjadi pada Juli 2022.
“Gejalanya dimulai lebih dari seminggu yang lalu dengan demam, yang diikuti empat hari kemudian dengan temuan ruam yang jelas di wajah, punggung, tengkuk, badan, selangkangan, serta telapak tangan dan telapak kaki,” kata DOH Filipina.
Penyakit yang disebabkan oleh virus cacar monyet ini menimbulkan gejala mirip flu dan lesi berisi nanah.
Penyakit ini biasanya ringan namun dapat menyebabkan kematian, di mana anak-anak, wanita hamil dan orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti penderita HIV, semuanya mempunyai risiko komplikasi yang lebih tinggi.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pekan lalu menyatakan mpox sebagai darurat kesehatan masyarakat global, bentuk kewaspadaan tertinggi, menyusul wabah di Republik Demokratik Kongo yang telah menyebar ke negara-negara tetangga.
Varian baru dari virus ini telah memicu kekhawatiran global karena virus ini tampaknya mudah menyebar melalui kontak dekat yang rutin.
Kasus varian baru ini dikonfirmasi pada Kamis di Swedia dan dikaitkan dengan meningkatnya wabah di Afrika, yang merupakan tanda pertama penyebarannya di luar benua tersebut.
Pakistan pada Jumat pekan lalu mengkonfirmasi satu kasus virus mpox pada seorang pasien yang kembali dari negara Teluk, namun mengatakan mereka belum mengetahui jenis virus tersebut.