BOGOR - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor mengaku hingga saat ini, belum ditemukan kasus cacar monyet atau Monkey Pox (Mpox) di wilayahnya. Meski begitu, Dinkes mengimbau masyarakat agar menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) sebagai bentuk waspada penularan.
“Sampai saat ini belum ditemukan laporan kasus terkonfirmasi Mpox di Kota Bogor,” kata Kadinkes Kota Bogor, Sri Nowo Retno, Senin 6 November.
Sri Nowo Retno mengatakan, sebagai bentuk peningkatan kewaspadaan dini terhadap situasi saat ini, Dinkes Kota Bogor telah melakukan beberapa langkah. Terlebih Bogor merupakan daerah penyangga DKI Jakarta, yang saat ini telah ditemukan beberapa kasus cacar monyet.
Retno mengimbau masyarakat untuk tidak panik terkait perkembangan situasi cacar monyet di Indonesia. Dengan menerapkan menerapkan PHBS, serta mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang sebagai proteksi diri terhadap berbagai jenis penyakit.
“Selanjutnya kenali gejala khas dari penyakit Mpox, mengunjungi atau melaporkan ke petugas kesehatan di puskesmas dan rumah sakit jika mengalami gejala atau kontak dengan suspek Mpox,” ujarnya.
Gejala cacar monyet, kata Retno, biasanya demam, sakit kepala hebat, nyeri otot, sakit punggung, lemas, pembengkakan kelenjar getah bening (di leher, ketiak atau selangkangan) dan ruam atau lesi kulit. Ruam biasanya dimulai dalam satu sampai tiga hari sejak demam.
Di samping itu, Retno menyebutkan, Dinkes telah menghadiri pertemuan daring dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terkait Sosialisasi Deteksi Dini Kasus Mpox dan Workshop P2 Monkeypox pada tanggal 22 dan 24 Oktober 2023.
Kemudian membuat Surat Edaran Peningkatan Kewaspadaan terhadap Mpox (Monkey Pox) di Kota Bogor Nomor 100.3.4.3/7117-P2P pada tanggal 23 Oktober 2023.
BACA JUGA:
Di sisi lain, Retno juga memastikan semua kebutuhan baik dari sistem pelaporan hingga logistik penunjang pemeriksaan laboratorium terpenuhi. Serta menghadiri pertemuan Sosialisasi Teknis Pengisian NAR Monkepox via zoom meeting per tanggal 30 Oktober 2023.
“Kami juga melakukan Pertemuan Koordinasi Teknis Penemuan Kasus Suspek Mpox yang dihadiri oleh petugas surveilans dan petugas program HIV di Rumah Sakit dan Puskesmas,” tandas Retno