Bagikan:

KUPANG - Komandan Korem 161/Wirasakti Kupang Brigjen TNI Joao Xavier Barreto Nunes mengatakan, pihaknya menerima penyerahan dua buah granat aktif buatan Korea dari warga Naibonat, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur.

“Ini adalah bukti masyarakat kita mulai secara terbuka menyerahkan senjata baik senjata laras panjang dan juga granat yang hari ini diberikan,” katanya di Kupang, dikutip dari Antara, Rabu, 7 Agustus.

Dua unit granat buatan Korea itu saat ditunjukkan kepada wartawan sudah dibalut menggunakan isolatip agar pengait dari granat itu tidak mudah terlepas, mengingat sudah lama sekali dibiarkan. Dua unit granat juga disimpan di dalam peti yang berisi pasir, dengan tujuan agar aman dan tidak mudah berbenturan.

Penggunaan granat ini sangat berbahaya. Sebab jika disalahgunakan maka dampaknya akan sangat fatal. Apalagi, sambung Joao, jika disimpan warga sipil di rumahnya tentu sangat berbahaya. 

“Granat ini kalau sudah usia tua, gesekan saja akan bisa meledak, goyangan sedikit saja juga bisa meledak sehingga berbahaya, apalagi jika jatuh,” ujar dia.

Dua unit granat itu ujar dia akan diserahkan kepada PAL dan kemudian akan dimusnahkan. Sebab jika disimpan di gudang senjata dikhawatirkan agar terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan seperti kejadian meledaknya gudang senjata di salah satu daerah di Indonesia beberapa waktu lalu.

Danrem juga mengatakan, sejak Januari hingga Agustus sudah ada satu senjata aktif dan dua granat yang diberikan oleh warga secara sukarela. Selain itu ada juga senjata-senjata rakitan sisa-sisa perang lepasnya Timor Leste dari Indonesia yang sudah diserahkan secara sukarela oleh warga kepada TNI.

“Untuk senjata rakitan itu jumlahnya 275 unit dan semuanya akan dimusnahkan nanti,” ujar dia.

Dia juga mengimbau kepada warga, jika masih memiliki senjata aktif atau senjata rakitan agar segara menyerahkan kepada TNI AD sehingga tidak menimbulkan hal-hal yang melanggar hukum.