TANGERANG - Wakil Presiden terpilih, Gibran Rakabumi Raka mengatakan akan mendatangi Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur. Tujuannya untuk mengetahui lebih jauh terkait perkembangan kota tersebut.
“Mungkin saya IKN-nya setelah 17 aja, setelah 17 Agustus ya,” kata kata Gibran kepada wartawan di Jalan Gang Asem, Babakan, Kecamatan Tangerang, Selasa, 30 Juli.
“Jadi nanti kita ke IKN tapi saya pingin nunjukkin ke temen media investasi yang bukan istana, yang bukan rumah dinas menteri kita mau ngecek selain itu,” sambungnya.
Ia menyebut jika dirinya telah berkoodinasi dengan Kementerian Agraria dan Tata Ruang / Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) untuk menyelesaikan aturan-aturan yang mengakibatkan sulitnya berinvestasi di IKN.
“Untuk menyelesaikan ya misalnya regulasi atau peraturan yang sampai sekarang masih mempersulit investasi di IKN, tapi kemarin sudah selesai semua kok,” katanya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebutkan menjelang Upacara Peringatan HUT ke-79 RI di Ibu Kota Nusantara (IKN) masih ada tahap pekerjaan akhir atau finishing hingga pembersihan di sejumlah area, terutama di Kantor Presiden alias Istana Garuda.
"Kalau 17 Agustus enggak ada masalah, ini udah bersih-bersih. Tapi memang perlu pekerjaan besar meskipun bersih-bersih, finishing akhir tapi masih pekerjaan besar," kata Presiden Jokowi saat memberikan keterangan pers di Kantor Presiden IKN, Kalimantan Timur (Kaltim), Senin 29 Juli, disitat Antara.
Presiden menjelaskan progres pembangunan Kantor Presiden saat ini masih terus berjalan karena ribuan pekerja yang masih menyelesaikan pekerjaan.
Kepala Negara mengaku puas dengan progres Kantor Presiden saat ini. Namun demikian, ia mengaku tidak ingin terlalu sering meninjau agar tidak menghambat pekerjaan yang berlangsung.
BACA JUGA:
"Banyak yang tinggal pembersihan sama finishing akhir. Pekerjanya kan masih banyak jadi saya enggak bisa membawa ke tempat-tempat yang orang bekerja agar tidak terganggu yang kerja," ujar Presiden.
Meski masih banyak pekerja yang lalu-lalang di sekitar Kantor Presiden, sejumlah infrastruktur penunjang seperti listrik, pasokan air dan jaringan internet sudah bisa diakses.