JAKARTA - Pasukan Israel melancarkan serangan baru di Jalur Gaza pada Rabu, 24 Juli, beberapa jam sebelum Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dijadwalkan berpidato di Kongres Amerika Serikat (AS).
Serangan terbaru Israel menghancurkan rumah-rumah di kota-kota di timur Khan Younis di Gaza selatan dan ribuan orang terpaksa menuju ke barat untuk mencari perlindungan
Layanan Darurat Sipil Palestina mengatakan pihaknya menerima panggilan darurat dari warga yang terjebak di rumah mereka di Bani Suhaila, sebelah timur Khan Younis, namun tim tak dapat mencapai kota tersebut.
Militer Israel, yang berusaha memberantas kelompok militan Islam Hamas setelah serangan 7 Oktober 2023 terhadap Israel, mengatakan mereka beroperasi di daerah-daerah di mana para pejuang dapat menembakkan roket ke Israel dan menyerang pasukan Israel.
Pejabat kesehatan Gaza mengatakan serangan militer Israel dalam 24 jam terakhir telah menewaskan 55 orang, korban terbaru dalam perang yang menurut otoritas kesehatan di wilayah kantong tersebut telah menewaskan lebih dari 39.000 warga Palestina.
“Ke mana kita harus pergi? Bagaimana kalau kita menyeberang ke laut?” kata Ghada, yang sudah enam kali mengungsi bersama keluarganya selama perang, dari Kota Hamas di barat laut Khan Younis.
“Kami kelelahan, kelaparan, dan ingin perang berakhir sekarang, bukan satu jam kemudian. Setiap hari berarti semakin banyak keluarga yang terhapus dari daftar registrasi,” katanya kepada Reuters melalui aplikasi obrolan.
Penduduk setempat mengatakan mereka telah diperintahkan untuk menuju ke barat menuju wilayah kemanusiaan yang ditunjuk, namun wilayah tersebut sekarang tidak aman.
BACA JUGA:
Pasukan Israel juga melancarkan serangan udara di beberapa wilayah di Jalur Gaza tengah dan utara, menewaskan dan melukai beberapa warga Palestina, kata pejabat kesehatan.
Warga Rafah, dekat perbatasan dengan Mesir, mengatakan pasukan Israel telah meledakkan beberapa rumah di sebelah barat kota tersebut.